Badan Pusat Statistik (PBS) Jawa Timur mencatat terjadinya inflasi 0,15 persen pada Bulan Oktober 2024 atau secara month-to-month (mtm). Kondisi inflasi bulan ini tercatat lebih tinggi dibanding nasional sebesar 0,08 persen secara mtm.
“Inflasi pada Oktober 2024 sebesar 0,15 persen. Kondisi ini memang terlihat sedikit lebih tinggi daripada kondisi (inflasi) nasional (0,08 persen sebagaimana yang disampaikan tadi,” ujar Zulkipli Kepala BPS Jatim, Jumat (1/10/2024).
Sedangkan, lanjut Zulkipli, inflasi secara year to year (yoy) tercatat sebesar 1,66 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,37.
Zulkipli menjelaskan penyumbang inflasi bulan Oktober 2024 di Jatim secara mtm dipengaruhi oleh tiga kelompok. Antara lain kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kemudian transportasi, dan perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Kelompok makanan, minuman dan tembakau tercatat memberikan andil 0,12 persen terhadap inflasi Jatim secara mtm. Sementara kelompok peraawatan pribadi dan jasa memberikan andil 0,07 persen dan transportasi -0,09 persen.
“Kenaikan (kelompok makanan, minuman, dan tembakau) ini tentu menjadi catatan tersendiri karena beberapa bulan sebelumnya terluhat mengalami deflasi,” jelasnya.
Meski begitu Zulkipli menuturkan bahwa kondisi inflasi Jatim masih dalam posisi stabil dengan ambang batas yang ditetapkan pemerintah sebesar 2,5 persen.
“Secara nasional, pada bulan Oktober 2024 sebagian besar provinsi mengalami inflasi. Ads 28 provinsi inflasi dan 10 lainnya deflasi. Sementara kondisi Jawa Timur sangat stabil pada 0,15 persen, posisinya di tengah,” jelasnya.(wld/kir/ipg)