Jumat, 22 November 2024

IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pasar Wait and See Rapat FOMC The Fed

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Warga memotret layar yang menampilkan infornasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Foto: Antara

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/4/2024) sore, ditutup menguat di tengah pelaku pasar sedang bersikap wait and see pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed.

IHSG ditutup menguat 78,42 poin atau 1,10 persen ke posisi 7.234,20. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 11,37 poin atau 1,24 persen ke posisi 926,72.

“Bursa regional Asia menguat, alhasil mendukung IHSG lanjutkan di zona positif,” kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dilansir Antara, Selasa (30/4/2024).

Sementara dari mancanegara, katalis positif seiring dengan menguatnya bursa Amerika Serikat (AS) yang didukung oleh kinerja perusahaan yang positif dan juga laporan aktivitas manufaktur China yang tetap di jalur ekspansi.

Di sisi lain, National Bureau of Statistics of China melaporkan aktivitas pabrik China meningkat lebih cepat dari perkiraan prediksi pasar pada April 2024, dimana PMI Manufaktur berada di 50,4 dibandingkan dengan perkiraan konsensus pasar 50,3.

Sehingga, pasar menilai ekspansi aktivitas manufaktur di tengah upaya berkelanjutan dari Beijing untuk memacu peningkatan ekonomi.

Lebih lanjut, pelaku pasar sedang mencermati pertemuan FOMC bank sentral AS The Fed, pada Rabu (1/5/2024) dan Kamis (1/5/2024) pekan ini.

Saat dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Selain itu, Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat dipimpin sektor transportasi & logistik yang naik 2,10 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang baku yang masing-masing naik sebesar 1,61 persen dan 1,37 persen.

Sedangkan dua sektor terkoreksi yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam minus 0,18 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer yang minus 0,11 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu HILL, PGAS, MHKI,DOOH dan BTPS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni WIKA, SURI, ELTY, PBRX dan IOTF.

Adapun frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.151.714 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,19 miliar lembar saham senilai Rp15,98 triliun. Sebanyak 351 saham naik, 226 saham menurun, dan 202 tidak bergerak nilainya.

Lalu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 470,89 poin atau 1,24 persen ke 38.405,69, indeks Hang Seng menguat 16,1 poin atau 009 persen ke 17.763,02, indeks Shanghai melemah 8,21 poin atau 0,26 persen ke 3.104,82, dan indeks Strait Times menguat 10,90 poin atau 0,33 persen ke 3.292,95. (ant/sya/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs