Senin, 25 November 2024

DPRD Surabaya Minta Gencarkan Operasi Pasar Atasi Kenaikan Harga Beras

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Zuhrotul Mar'ah Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya di ruangan komisi beberapa waktu lalu. Foto : Antara Zuhrotul Mar'ah Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya di ruangan komisi beberapa waktu lalu. Foto : Antara

Komisi B DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota (Pemkot) setempat menggencarkan operasi pasar khusus beras untuk menekan kenaikan harga yang sedang terjadi, sembari memprioritaskan pembelian bagi warga tidak mampu.

Zuhrotul Mar’ah Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya mengatakan penerapan skala prioritas pada gelaran operasi pasar untuk memenuhi hak warga miskin mendapatkan pangan dengan harga terjangkau, di tengah kenaikan harga beras.

“Jadi dibatasi, tidak semua masyarakat bisa membeli dan jangan sampai orang yang punya ekonomi berkecukupan lebih mudah mendapatkan kemudahan membeli,” kata Zuhrotul seperti dikutip Antara, Selasa (20/2/2024).

Dia menyebut agar tidak terjadi kesalahpahaman di lapangan, maka penerapan skala prioritas pada operasi pasar harus disosialisasikan secara matang, termasuk soal syarat pembelian.

“Harus ada filter atau persyaratan tertentu dalam melakukan pembelian,” ucapnya.

Ia menyebut kenaikan harga beras yang sedang terjadi, salah satunya dipengaruhi kondisi cuaca tidak menentu.

“Setelah musim kemarau berkepanjangan kemudian curah hujan yang tinggi. Kalau dulu bisa setahun panen dua kali, kalau sekarang serba tidak menentu,” katanya.

Oleh karena itu, ia mengingatkan Pemkot Surabaya agar mencari opsi, sekaligus memperkuat kerja sama dengan daerah penghasil.

“Kami ingin pemerintah kota bekerja sama dengan daerah penghasil, sehingga harga beras tidak terlalu mahal,” jelasnya.

Berdasarkan pantauan Antara, harga beras di Kota Surabaya saat ini memang mengalami kenaikan.

Restu Kamil Salah seorang pedagang sembako di kawasan Siwalankerto,mengatakan harga beras eceran per kilogram dijual Rp16 ribu.

“Sebelumnya itu harganya Rp14 ribu per kilogram, kalau 5 kilogram yang premium dari kisaran Rp70 ribu sampai Rp80 ribu menjadi Rp77 ribu hingga Rp85 ribu,” ujarnya.

Dia menyebut kenaikan sudah terjadi sejak awal tahun 2024, secara bertahap.

“Sekitar Januari lalu, tetapi itu pelan-pelan naiknya tidak langsung tinggi. Tetapi semoga bisa turun, apalagi sebentar lagi masuk bulan puasa,” kata dia.

Terpisah, Rochman pedagang Pasar Genteng menyatakan harga beras eceran saat ini berkisar Rp15 ribu sampai Rp17 ribu per kilogram, atau naik dari sebelumnya Rp11 ribu hingga Rp14 ribu per kilogram.

Dia berharap kenaikan harga bisa secepatnya turun, sebab saat ini jumlah pembelian mengalami penurunan.

“Semoga ada solusi, pembeli memang tetap ada tetapi tidak banyak, biasanya stok beras habis satu minggu, sekarang dua minggu,” ucapnya. (ant/dan/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
30o
Kurs