Jumat, 22 November 2024

Cadangan Beras Jatim 200 Ribu Ton Diklaim Aman, tapi Harganya Pelan-Pelan Terus Naik

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Penjual beras di Pasar Tambah Rejo, Surabaya, Selasa (13/2/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net Penjual beras di Pasar Tambah Rejo, Surabaya, Selasa (13/2/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur menyatakan jumlah cadangan beras diklaim masih dalam posisi aman, yakni mencapai 200.000 ton.

Meski begitu harga jual beras di sejumlah pasaran masih tinggi hingga, Selasa (13/2/2024). Pantauan suarasurabaya.net di Pasar Tambahrejo, Surabaya, harga beras meningkat setiap harinya.

Kata Fang pedagang beras, harga jual beras seberat 25 kilogram ia beli seharga Rp375 ribu. “Paling sedikit jualnya Rp16 ribu (perkilo). Kalau jualnya Rp15.500 untung Rp500 ndak untung,” katanya.

Padahal harga eceran tertinggi (HET) untuk beras premium di Zona 1 termasuk Jawa senilai Rp13.900/kg. Meski begitu, Fang mengaku kenaikan harga beras akhir-akhir ini tak memengaruhi dagangannya.

“Enggak begitu pengaruh karena naiknya pelan-pelan,” katanya.

Sementara itu Riko penjual beras di kawasan Margorejo menyebut, selama bulan ini kenaikan harga beras menurut perhitungannya sekitar 35 persen.

Ia mengaku heran dengan mahalnya harga beras akhi-akhir ini. Sebab, tidak ada faktor signifikan yang memengaruhi kondisi panen maupun jumlah stok beras.

“Stok beras ini tidak sulit ditemukan tapi kenapa harganya naik. Dampak El Nino tidak juga, karena di daerah masih banyak yang panen,” katanya.

Ia menyebut, naiknya harga beras di tingkat pedagang ini karena para distributor juga menaikkan harga.

“Kalau harga beras naik maka penjualan akan turun. Harapan kami Bulog segera menggelontorkan beras di pasaran, agar harga beras kembali stabil,” katanya.

Sedangkan pantauan di Pasar Pucang Surabaya Senin (12/2/2024) kemarin, beras premium dibanderol harga Rp16 ribu hingga Rp18 ribu per kilogram.

Ali pedagang beras di pasar itu menyebut, terdapat perbedaan harga di setiap distributor. Bahkan perubahan harga itu berlangsung dalam hitungan jam.

“Setiap jam itu di distributor harganya berbeda. Misalnya di jam ini saya ambil beras (merk) Pinpin harga Rp15 ribu per kilogram, nanti sore sudah beda lagi harganya bisa jadi Rp16 ribu atau Rp17 ribu per kilogram,” ujar Ali.

Sementara itu, Iwan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim menyatakan, tingginya harga beras akhir-akhir ini karena dipengaruhi sejumlah faktor.

Faktor pertama karena tingginya gabah kering panen (GKP) yang perhari ini mencapai Rp7.430 perkilogram. Lebih tinggi dr GKP tanggal 20 Januari 2024 yang diangka Rp6.850. Kemudian juga dipengaruhi faktor cuaca.

“Sejak 24 Januari itu ada kecenderungan naik setiap hari dengan kenaikan harga beras medium sampai hari ini sebesar Rp252 rupiah. Atau dari Rp11.351 perkilogram menjadi Rp11.603 perkilogram,” kata Iwan dihubungi suarasurabaya.net.

Iwan mengatakan kenaikan harga beras medium tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep senilai Rp14.650 perkilogram. Sementara harga tertinggi di beras premium terjadi di Kota Probolinggo senilai Rp16.500 perkilogram.

Untuk menangani kenaikan harga ini, Iwan telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait seperti Perum Bulog Jatim hingga Dinas Pertanian Jatim.

“Kami sudah koordinasi dengan bulog terkait dengan penyaluran bantuan pangan pemerintah,” katanya.

Rencananya setelah hari pemgutan suara Pemilu pada Kamis (15/2/2024), Pemerintah Provinsi Jatim akan membagikan 10 kilogram beras ke 3,4 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

“Setelah pemilu dengan target 3,4 juta keluarga penerima manfaat. Ini yang akan dilaksanakan oleh Bulog,” tuturnya.

Selain itu Disperindag Jatim akan mendorong Bulog supaya mendistribusikan cadangan beras komersial ke retail modern maupun ke pasar pasar rakyat.

“Terus terkait kegiatan kami juga bekerja sama dengan Bulog dalam penyaluran beras SPHP kepada masyarakat, melalui gerakan pangan murah,” katanya.

Selain itu Iwan mengkalim bila kondisi harga jual beras di Jatim paling rendah di Pula Jawa di antara provinsi lain.

Kata Iwan menurut data Panel Bappenas harga beras premium di DKi Jakarta mencapai Rp15.690, Jawa Barat Rp15.360, Jateng Rp16.000, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Rp15.890.

“Kalau kita lihat harga di Pulau Jawa, Beras Premium di Jatim itu rata-rata paling rendah di Pulau Jawa,” jelasnya

Di sisi lain Ermin Tora Pimpinan Wilayah (Pimwil) Bulog Jatim Ermin mengatakan, pihaknya bakal menyiapkan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk menstabilkan harga beras.

“Tahun 2024 ini kami akan semaksimal mungkin melakukan serapan beras dari petani,” ujar Ermin.(wld/iss/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs