Keberhasilan Kelompok Penerima Bantuan (KPB) Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) mengembangkan peternakan ayam petelur di Desa Petawang, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur menginspirasi warga di wilayah setempat melakukan usaha serupa.
Dalam tujuh bulan terakhir, KPB Ayam Petelur Desa Petawang mampu meraih omzet hingga Rp91,6 juta.
“Pada akhir Desember 2023 kami mulai memelihara 203 ekor ayam pullet dan Februari 2024 produksi telur mulai rutin. Hingga September 2024, penjualan telur segar mencapai Rp91.631.000 atau rata-rata Rp10,3 juta per bulan,” ujar Agustinus Do’o dan Mariana Gah Koordinator KPB Ayam Petelur Desa Petawang, Kamis (10/10/2024).
Mariana mengungkapkan KPB Ayam Petelur Desa Petawang merupakan salah satu demonstrasi plot atau lahan percontohan dari Program TEKAD.
Pilihan ternak ayam petelur merupakan langkah berani karena tidak ada satu pun anggota KPB Ayam Petelur Desa Petawang yang mempunyai pengalaman mengelola peternakan.
Saat itu, KPB Demplot terdiri dari 16 orang, dengan tujuh di antaranya adalah perempuan.
“Kami nekat memilih usaha ayam petelur. Keputusan ini diambil karena kami melihat peluang besar untuk pemasaran telur di wilayah kami,” katanya.
Mariana melanjutkan, setelah pembentukan kelompok, semua anggota sepakat membangun kandang ayam dan fasilitas penyimpanan secara swadaya dengan memanfaatkan bahan lokal. Bantuan Rp100 juta dari Kemendesa PDTT melalui Program TEKAD dijadikan modal awal.
“Keputusan membentuk KPB Demplot Ayam Petelur setelah ada kepastian kami menerima bantuan modal dari Kemendesa PDTT melalui Program TEKAD,” jelasnya.
Mariana mengaku gembira dengan keberhasilan dari KPB Ayam Petelur Desa Petawang. Menurutnya pendapatan dari penjualan panen telur cukup untuk menutup biaya operasional seperti pakan, obat-obatan, dan insentif anggota, serta menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp19.517.000.
Selain telur, KPB juga menghasilkan lebih dari 500 kg pupuk kandang yang digunakan untuk budidaya hortikultura di sekitar lokasi, seperti sawi, kangkung, terong, tomat, dan cabai.
“Kami sangat senang, telur-telur yang dihasilkan semakin dikenal masyarakat. Ini berkat promosi melalui Facebook dan partisipasi di kegiatan yang diselenggarakan pemerintah daerah,” terangnya.
Dia juga bersyukur sejauh ini banyak pihak yang memberikan apresiasi terhadap keberhasilan KPB Desa Petawang. Salah satunya meraih meraih penghargaan sebagai Demplot Terbaik I dari 429 demplot di 25 kabupaten wilayah Program TEKAD se-Indonesia Timur.
Selain itu ada empat desa di Kabupaten Sumba Timur—Desa Tamburi, Desa Lainjanji, Desa Billa, dan Desa Kananggar—memulai usaha serupa dengan total anggaran Rp448,8 juta pada tahun anggaran 2024.
“Kami berharap kesuksesan ini bisa menjadi inspirasi bagi desa lain di Sumba Timur,” tutup Mariana.(faz)