Arief Prasetyo Adi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan komitmennya untuk membantu produsen cabai mengatasi permasalahan harga demi stabilitas pasar dan kesejahteraan petani.
“Bapanas bergerak dengan mengumpulkan para pelaku usaha cabai dan stakeholder yang terkait dalam forum rapat koordinasi (Rakor) Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasokan (SPHP) Cabai,” ungkap Arief dilansir dari Antara, Selasa (15/10/2024).
Rakor SPHP cabai ini diadakan untuk menindaklanjuti surat terbuka dari Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Jawa Timur kepada Presiden Republik Indonesia terkait fluktuasi harga cabai di tingkat produsen. Arief menekankan bahwa pemerintah selalu memperhatikan kepentingan produsen tanaman pangan, termasuk cabai.
“Bagi sedulur petani se-Indonesia, termasuk cabai, dukungan pemerintah tidak pernah surut agar mereka terus bersemangat dalam meningkatkan produktivitas. Saat ini, kondisi cabai nasional mengalami over supply akibat panen raya serentak, terutama di Jawa Timur,” jelas Arief.
Menanggapi situasi ini, Bapanas telah menyiapkan skema mobilisasi pangan ke daerah-daerah yang masih mengalami harga cabai tinggi.
“Selain itu, kami juga akan mendorong kementerian dan lembaga agar para ASN berbelanja cabai langsung dari produsen,” tambahnya.
Dalam Rakor SPHP Cabai, tiga daerah sentra cabai yang sedang panen raya dapat menghasilkan total hingga 200 ton cabai per hari. Daerah tersebut meliputi Banyuwangi, yang mampu memproduksi sekitar 100 ton cabai per hari, serta Jember dan Probolinggo masing-masing menghasilkan 50 ton per hari.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), cabai merupakan salah satu komoditas sayuran yang menyumbang produksi terbesar pada tahun 2023, dengan rincian cabai besar (10,64 persen), cabai rawit (10,31 persen), dan cabai keriting (7,94 persen).
Bapanas terus mempercepat program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) untuk mengalihkan stok pangan yang melimpah dari daerah sentra produksi ke daerah yang mengalami defisit stok atau harga tinggi. Hingga minggu pertama Oktober 2024, realisasi FDP khusus cabai mencapai 36.840 kilogram, terdiri dari Cabai Merah Keriting (CMK) 31.686 kg dan Cabai Rawit Merah (CRM) 5.154 kg.
Capaian FDP cabai pada tahun 2024 meningkat signifikan, mencapai 66,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Total realisasi FDP cabai pada akhir Desember 2023 tercatat sebesar 22.085 kg.
Ke depannya, Bapanas berencana memperluas FDP cabai hingga ke wilayah Papua, mengingat banyak kabupaten/kota di sana mengalami lonjakan harga CMK dan CRM di tingkat konsumen. (ant/saf/iss)