Provinsi Jawa Timur kebanjiran wisatawan sepanjang tahun 2022 kemarin. Menurut data Bada Pusat Satistik (BPS) Jatim yang dirilis 21 Juli kemarin, tercatat sebanyak 200.550.000 wisatawan nusantara (wisnus) berkunjung ke Jatim. Dari jumlah kunjungan itu tercatat nilai transaksi di sektor pariwisata mencapai Rp478 triliun.
Dalam data BPS Jatim itu juga mencatat rata-rata turis domestik merogoh kocek senilai Rp2,43 juta dalam kunjungan wisata ke Jatim. Sementara itu Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim menyebut, sektor pariwisata telah bangkit pascapandemi hingga mendatangkan banyak wisatawan.
“Jatim ini memiliki banyak destinasi wisata kelas dunia yang tidak dimiliki banyak negara. Ada Kawah Ijen dan Gunung Bromo yang eksotis, Gili Iyang yang memiliki kandungan oksigen tertinggi kedua di dunia. Pilihan destinasi wisatanya sangat beragam dan lengkap,” ujar Khofifah, Jumat (4/8/2023).
Masih menurut data BPS, jika dilihat berdasarkan kabupaten/kota di Jatim, Kota Surabaya, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Sidoarjo menjadi daerah yang paling banyak dikunjungi wisnus.
Dengan rerata pengeluaran wisnus yang mencapai Rp2,43 juta per perjalanan. Angka itu meningkat 1,09 persen dibandingkan pada 2021. Dari total pengeluaran wisatawan tersebut, mayoritas pengeluaran digunakan untuk keperluan akomodasi, yaitu sebesar Rp614,12 ribu atau 25,31 persen.
Selanjutnya, alokasi pengeluaran terbesar kedua adalah untuk keperluan transportasi sebesar Rp508,82 ribu atau sebesar 20,97 persen. Kemudian, alokasi keperluan makanan/minuman menempati urutan ketiga yaitu sebesar Rp431,03 ribu atau 17,76 persen dari total pengeluaran wisatawan.
Khofifah mengaku optimistis capaian kunjungan wisnus di Jatim di 2023 terus meningkat. Hal itu diyakininya atas upaya promosi wisata melalui media massa dan media sosial terus dilakukan.
“Kami di Pemprov Jatim melalui Disbudpar Jatim melakukan banyak program untuk meningkatkan wisatawan. Kami melakukan misi pariwisata dengan provinsi lain bersaamaan dengan kegiatan Misi Dagang dan Investasi,” katanya.
Tidak hanya itu, Jatim juga masih memiliki berbagai event pariwisata 2023. Total ada 250 gelaran festival, delapan di antaranya masuk Karisma Event Nusantara (KEN) yang ditetapkan Kemenparekraf RI.
Adapun delapan festival yang masuk KEN, yakni Jember Fashion Carnival, Festival Reyog Ponorogo, Festival Gandrung Sewu Banyuwangi, East Java Fashion Harmony, Festival Rujak Uleg Surabaya, Banyuwangi Ethno Carnival, Batu Street Food, dan Festival Musik Tradisional Rontek Pacitan.
“Even festival tentu sangat berpotensi meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik dan mancanegara. Selain menjadi program pemberdayaan potensi lokal, juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan dengan prinsip berkelanjutan,” pungkas Gubernur Jatim.(wld/iss)