Sabtu, 23 November 2024

Serapan Tenaga Kerja Jatim 500 Ribu Orang Per Tahun, Paling Banyak Sektor Informal dan PMI

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur saat bertemu Hermono Duta Besar Indonesia untuk Malaysia di Wisma Duta Indonesia, Kuala Lumpur, Minggu (19/12/2022). Khofifah menyampaikan komitmennya untuk memperkuat perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarganya di Malaysia. Foto: Pemprov jatim

Penyerapan tenaga kerja di Jawa Timur setiap tahunnya mencapai 400-500 ribu orang. Kata Purwanti Utami Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnakertrans Jatim, penempatan kerja didominasi dari sektor informal dan pekerja migran Indonesia (PMI).

Ami sapaan akrab Purwanti Utami menerangkan, ada sejumlah mekanisme dalam penyerapan atau penempatan tenaga kerja. Yaitu penempatan kerja antar lokal (kota/kabupaten), antar daerah (provinsi), dan antar negara atau disebut PMI.

Untuk mekanisme penempatan kerja antar lokal, pihak Disnakertans Jatim berupaya melakukan Job Canvassing dengan perusahaan hingga menghimpun informasi lowongan kerja untuk disebarkan ke masyarakat.

“Kedua mekanisme antar darah, peluang itu ada di provinsi lain. Kita mengirim tenaga kerja dari Jatim untuk ke provinsi lain. Itu kita pendampingan ketat, karena izin harus clear,” katanya kepada suarasurabaya.net, Minggu (11/6/2023).

Kata Ami, penempatan kerja antar daerah asal Jatim ini paling banyak berada di Batam yang didominasi sektor formal seperti industri dan kalimantan paling banyak sektor informal di sektor perkebunan.

“Kalau Kalimantan banyak di kelapa sawit dan lain-lain. Itu banyak menyerap tenaga kerja sampai 1.000 orang,” imbuh Ami.

Kemudian untuk penempatan kerja antar negara atau PMI menjadi penyumbang paling banyak, yakni mencapai 51 ribu orang. Ami menyebut jumlah itu mendekati angka normal setelah pandemi Covid-19.

“Sebelum pandemi bisa sampi 69-70 ribu,” jelasnya.(wld/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs