Sabtu, 22 Februari 2025

Saham Apple Anjlok Usai Larangan Penggunaan iPhone di China

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Ilustrasi iPhone. Foto: BBC News

Saham Apple telah jatuh selama dua hari berturut-turut setelah adanya laporan bahwa para pekerja pemerintah China dilarang menggunakan iPhone.

Melansir BBC News, Jumat (8/9/2023), valuasi pasar saham perusahaan ini telah turun lebih dari 6 persen, atau hampir $200 miliar (sekitar Rp3 kuadriliun), dalam dua hari terakhir.

Wall Street Journal melaporkan pada hari Rabu (6/9/2023) bahwa Beijing telah memerintahkan para pejabat lembaga pemerintah pusat untuk tidak membawa iPhone ke kantor atau menggunakannya untuk bekerja.

Keesokan harinya, Kamis (7/9/2023) Bloomberg News melaporkan bahwa larangan tersebut juga dapat diberlakukan kepada para pekerja di perusahaan-perusahaan milik negara dan lembaga-lembaga yang didukung oleh pemerintah.

Selain Apple, beberapa pemasok Apple juga terdampak akibat kebijakan dari pemerintah China itu.

Qualcomm, pemasok chip smartphone terbesar di dunia, turun lebih dari 7% pada hari Kamis, begitu juga saham SK Hynix dari Korea Selatan turun sekitar 4% pada hari Jumat.

Sebagai informasi, China adalah pasar terbesar ketiga bagi raksasa teknologi ini, yang menyumbang 18% dari total pendapatannya tahun lalu. Negara ini juga merupakan tempat di mana sebagian besar produk Apple diproduksi oleh pemasok terbesarnya, Foxconn. (bnt/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Surabaya
Sabtu, 22 Februari 2025
25o
Kurs