Senin, 25 November 2024

Rupiah Menguat karena Sentimen Tekanan Inflasi di AS Mereda

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di pusat sebuah bank di Jakarta. Foto: Antara Ilustrasi - Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di pusat sebuah bank di Jakarta. Foto: Antara

Lukman Leong analis pasar mata uang menyatakan, penguatan Rupiah karena sentimen positif dari tekanan inflasi di Amerika Serikat (AS) yang mereda.

Dilansir dari Antara pada Senin (31/7/2023), Lukman menyebut hal ini terjadi karena Rupiah juga didukung oleh data PMI (Purchasing Managers Index) China yang walau masih menunjukkan kontraksi, namun sedikit lebih baik dari perkiraan.

Data Juli 2023 menunjukkan, PMI sektor jasa di angka 51,5 yang berarti masih bertumbuh meskipun di bawah bulan sebelumnya yang berkisar 53,2.

Untuk PMI manufaktur bulan Juli 2023, hasil survei tercatat sebesar 49,3 yang berarti masih berkontraksi.

Tapi angka ini sedikit lebih baik dari angka bulan sebelumnya yang berkisar 49,0 dan lebih baik dari perkiraan sebesar 49,2.

“Penguatan rupiah masih terbatas mengingat investor menantikan rilis data inflasi Indonesia yang akan dirilis besok dan juga diperkirakan akan mengalami moderasi. Hal ini memicu ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh BI (Bank Indonesia) pada pertemuan berikutnya,” kata Lukman.

Inflasi year on year (yoy) pada Juli 2023 di Indonesia diperkirakan akan berkisar 3,11 persen, lebih rendah dari Juni 2023 yang sebesar 3,52 persen.

Sebelumnya, Ariston Tjendra pengamat pasar uang mengatakan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS pada hari ini mengikuti sentimen positif di pasar Asia pagi ini di mana indeks saham Asia bergerak positif.

“Demikian juga nilai tukar regional bergerak menguat terhadap dolar AS,” ucapnya.

Pada penutupan perdagangan har inii, Rupiah mengalami penguatan sebesar 0,17 persen atau 25 poin menjadi Rp15.080 per Dolar AS. Sebelumnya nilai Rupiah sebesar Rp15.105 per Dolar AS.

Sepanjang hari, rupiah bergerak dari Rp15.079 hingga Rp15.103 per Dolar AS.

Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin melemah ke posisi Rp15.092, dari sebelumnya di angka Rp15.083. (ant/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
33o
Kurs