Nilai tukar (kurs) Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (27/9/2923) pagi melemah 0,03 persen atau 4 poin menjadi Rp15.494 per Dolar AS dari sebelumnya Rp15.490 per dolar AS.
Dilansir dari Antara, Lukman Leong analis pasar mata uang memperkirakan Rupiah melemah terhadap dolar AS pascapernyataan Hawkish dari The Fed.
“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang kembali menguat dan mencapai level tertinggi dalam 10 bulan setelah pernyataan hawkish lainnya dari pejabat The Fed,” katanya.
Dolar diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam sepuluh bulan terhadap mata uang utama lainnya di awal sesi Asia.
Hal ini disebabkan imbal hasil obligasi pemerintah AS tetap tinggi di tengah prospek suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS sepuluh tahun naik beberapa basis poin mendekati 4,57 persen pada Selasa (26/9/2023) pagi, tertinggi sejak tahun 2007.
Dalam beberapa hari terakhir, pejabat Fed menandai kemungkinan Bank Sentral AS menaikkan suku bunga lebih lanjut setelah mempertahankan suku bunga stabil pada pekan lalu. Seiring tetap memperketat sikap kebijakan moneter yang hawkish.
Kendati ada potensi government shutdown (penutupan pemerintah) di AS, Lukman menilai peluang tersebut akan terhindarkan sebagaimana pernah terjadi di masa lalu. (ant/saf/ham)