Nilai tukar (kurs) Rupiah pada Rabu (25/10/2023) pagi melemah sebesar 0,13 persen atau 21 poin menjadi Rp15.870 per Dolar Amerika Serikat (AS), dari sebelumnya Rp15.849 per Dolar AS.
Pelemahan Rupiah diprakirakan karena Dolar yang rebound pasca data Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur AS lebih baik dari perkiraan.
“Data PMI AS 50,0 (dengan) ekspektasi 49,5,” kata Lukman Leong analis pasar mata uang dilansir Antara.
Menurutnya, perang antara Israel dengan Hamas masih akan terus mempengaruhi nilai tukar mata uang.
Namun, untuk hari ini, investor mengalihkan perhatian pada data ekonomi AS dan pidato Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell
Pada Kamis (26/10/2023), investor tertuju pada data Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal III/20230 yang diperkirakan akan tumbuh kuat 4,3 persen.
Memasuki Jumat (27/10/2023), data inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index AS diprediksi meningkat 0,3 persen month to month (MoM) dan 3,7 persen year on year (YoY).
“Investor mengantisipasi apabila Powell akan kembali bernada hawkish seperti minggu lalu. Pidato ini adalah yang terakhir bagi The Fed sebelum periode lockdown menjelang FOMC (Federal Open Market Committee) minggu depan,” ucap Lukman.
Pada perdagangan hari ini, dia memprediksi kisaran nilai tukar Rupiah di antar Rp15.850-Rp15.950 per Dolar AS. (ant/saf/iss)