Jumat, 22 November 2024

Peserta Prakerja di Indonesia 17,6 Juta Orang, 40 Persen Masih Mengganggur

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi. Sejumlah calon peserta Kartu Prakerja mendaftar secara daring di LTSA-UPT P2TK Surabaya. Foto: Antara

Jumlah peserta program prakerja di seluruh Indonesia sejak digulirkan pada 2020 hingga 2023 ini tercatat sebanyak 17,6 juta orang.

“Sampai dengan saat ini jumlah peserta prakerja itu ada 17,6 juta orang di seluruh Indonesia,” kata Denni Puspa Purbasari Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.

Dilansir dari Antara pada Sabtu (2/9/2023), Puspa menyebut dari 17,6 juta yang telah terdaftar dan mengikuti program prakerja, 40 persen di antaranya masih menganggur. Selebihnya sudah memiliki pekerjaan.

“Berdasarkan hasil survei, mereka yang mengikuti program pelatihan prakerja sudah bekerja,” ujar Puspa.

Sementara untuk jumlah anggaran yang dialokasikan untuk 17,6 juta peserta program prakerja itu, pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran mencapai Rp63 triliun.

Anggaran ini dipakai untuk biaya pelatihan, insentif mencari kerja, dan insentif survei evaluasi.

“Anggaran ini sudah teralokasikan semua. Ada penerima yang habiskan Rp1 juta dan ada yang tak dihabiskan. Tapi kalau tidak ditarik semua balik lagi ke kas negara, sehingga anggaran ini tidak ada yang tersimpan,” kata Puspa.

Untuk tahun 2023, kata Puspa, pemerintah kembali melaksanakan program prakerja. Kali ini sasaran peserta sebanyak 1 juta orang. Sedangkan jumlah anggaran yang dialokasikan untuk program ini sebesar Rp4,6 triliun.

Anggaran Rp4,6 triliun itu, masing-masing orang mendapatkan manfaat sebesar Rp4,2 juta, bantuan biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif pasca-pelatihan Rp600.000 yang diberikan sebanyak satu kali, serta insentif survei sebesar Rp100.000 untuk dua kali pengisian survei.

“Program ini diaudit oleh BPK, BPKP, dan dipantau KPK,” katanya. (ant/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs