Upaya mencapai target produksi 1 juta Barel Minyak Per Hari (BOPD) terus dilakukan Regional Indonesia Timur Subholding Pertamina guna memenuhi ketahanan energi di Indonesia.
Pertamina terus melakukan eksplorasi ke wilayah-wilayah baru untuk mencukupi kebutuhan energi. Terbaru, Regional Indonesia Timur akan mengelola wilayah kerja baru Blok Masel di lautan Maluku dan Blok Bunga di wilayah lautan lepas Jawa Timur.
“Pengelolaan itu dalam bentuk participating interest (non operator) dan menjadi bagian untuk mengembangkan dua lapangan yang memiliki potensi besar tersebut,” kata Fitri Erika Senior Manager Relations Regional 4, Minggu (24/9/2023).
Selain itu, realisasi target satu juta barel terus dilakukan melalui pengeboran enam sumur pengembangan dan workover 20 sumur untuk meningkatkan kinerja produksi.
Pertamina menyebut kalau aktivitas eksplorasi dan produksi yang dilakukan tidak mengganggu kepentingan masyarakat adat setempat, melakukan kegiatan pemberdayaan di bidang ekonomi dan pendidikan.
Sedangkan dari sisi pemerintahan, Regional Indonesia Timur memastikan operasi perusahaan mengikuti aturan yang berlaku dan melakukan upaya perbaikan berkelanjutan, melalui penerapan dan sertifikasi ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).
Meski begitu, Fitri Erika menyebut capain produksi minyak bumi telah melebihi target.
Menurut catatan Regional Indonesia Timur Pertamina Subholding Upstream, operasional produksi minyak bumi telah mencapai 92,3 ribu barel minyak per hari pada Agustus 2023.
Kata Fitri, angka itu setara dengan 118 persen dari target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) per Agustus 2023 sebesar 77,9 ribu barel minyak per hari. Sementara itu, produksi gas mencapai 587,3 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
“Regional Indonesia Timur selalu memastikan kegiatan produksi minyak dan gas bumi sejalan dengan komitmen Enviroment, Social dan Governance (ESG),” katanya.
Supaya sejalan dengan komitmen ESG, sejumlah program telah disusun pihak Pertamina. Misalnya program dekarbonisasi yang menerapkan teknologi Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS).
Program tersebut saat ini sedang berlangsung di lapangan Sukowati, Kabupaten Bojonegoro yang saat ini sedang tahap studi yang dilanjutkan ke tahap pengembangan.
“Kami juga melakukan kegiatan penghijauan yang mampu mendukung penyerapan karbon, dan program keanekaragaman sebagai program lingkungan,” ujar Fitri. (wld/ris/ham)