Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menggencarkan kegiatan operasi pasar murah untuk menjaga daya beli masyarakat seiring kenaikan harga bahan pokok (bapok) di sejumlah kabupaten/kota.
Berdasarkan pantauan di Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) di Jatim pada Senin (18/9/2024), terdapat kenaikan sejumlah harga bapok.
Di antaranya harga rata-rata beras medium mencapi Rp11.385, dengan harga rata-rata tertinggi di Kabupaten Sampang Rp13.200. Harga eceran tertinggi (HET) untuk beras medium adalah Rp10.900.
Lalu harga rata-rata beras premium adalah Rp13.567. Harga rata-rata tertinggi di Kabupaten Bangkalan Rp15.333. HET beras premium Rp13.900.
Harga rata-rata daging ayam ras senilai Rp35.601. Jarga rata-rata tertinggi di Kabupaten Jombang Rp41.333. HET daging ayam ras Rp36.750 per kilogram.
Selanjutnya harga rata-rata bawang putih adalah Rp32.595. Harga rata-rata tertinggi di Kota Batu Rp37.750. Dan bawang putih HET Rp32.000.
Kemudian harga rata-rata gula kristal putih mencapai Rp13.715. Dengan harga rata-rata tertinggi di Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan Rp14.500. HET gula kristal Rp Rp12.500.
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim mangatakan, operasi pasar murah ini sudah berlangsung di 16 titik. Terbaru pemprov menggelar operasi pasar murah di Kabupaten Jombang, Minggu (17/9/2023).
Selama operasi pasar berlangsung, Pemprov menyediakan beras, minyak goreng dan gula yang di jual murah di bawah harga pasar.
“Kita siapkan harga sembako yang lebih murah dari harga di pasaran, kemarin kami melakukan hal yang sama persis seperti ini di Bondowoso begitu juga di tempat-tempat yang lain. Semoga ini bisa meringankan beban masyarakat,” kata Gubernur Jatim dalam keterangannya pada Senin (18/9/2023).
Sejumlah item bapok yang dijual di bawah HET, antara lain beras medium dengan harga jual Rp10.200/kg, gula Rp13.000/kg, minyak goreng Rp 13.000/liter, telur ayam ras Rp23.000/kg, dan bawang putih seharga Rp28.000/kg.
Sementara itu terkait kenaikan harga beras yang melambung dipicu oleh mahalnya harga Gabah Kering Giling (GKG) dan Gabah Kering Panen (GKP) sejak masuk ke tempat penggilingan.
“Saya sampaikan bahwa GKG dan GKP sampai di penggilingan itu memang harganya sudah di atas HET. Namun, kita juga berharap kenaikan di penggilingan ini akan bisa dinikmati oleh para petani kita,” harapnya. (wld/saf/ipg)