Jumat, 22 November 2024

Pekan Ini, Rupiah Ditutup Melemah Seiring Rilis Data Tenaga Kerja NFP AS

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - Lembaran mata uang Rupiah dan Dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta. Foto: Antara

Ariston Tjendra pengamat pasar uang mengatakan, rupiah bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), pada Jumat (6/10/2023), seiring data tenaga kerja AS, Non Farm Payrolls (NFP), yang akan dirilis malam ini.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah tipis sebesar 0,02 persen atau 3 poin menjadi Rp15.621 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.618 per dolar AS.

Kata Ariston, data NFP AS diprediksi terjadi penambahan 170 ribu pekerjaan.

“Data NFP ini biasanya menjadi perhatian pelaku pasar keuangan global, karena data ini bisa memperlihatkan gambaran tenaga kerja AS versi pemerintah yang bisa mempengaruhi kebijakan Bank Sentral AS,” katanya.

Menurut dia, potensi data NFP dan data tenaga kerja lainnya semisal data tingkat pengangguran AS dan rata-rata upah per jam yang akan dirilis malam ini, akan menunjukkan kondisi ketenagakerjaan AS yang masih solid.

Semalam, data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS dirilis sebanyak 207 ribu klaim, hanya naik sekitar 2 ribu klaim dibandingkan pekan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan kondisi ketenagakerjaan AS masih cukup solid.

Selain itu, situasi tersebut masih mendukung kebijakan suku bunga tinggi Bank Sentral AS untuk mengendalikan inflasi AS yang masih belum turun ke target 2 persen.

“Potensi pelemahan hari ini ke arah Rp15.650 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp15.580 per dolar AS,” ucap Ariston. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs