Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan (Mendag) meminta masyarakat melapor bila ditemukan penjualan MinyaKita yang melampaui harga eceran tertinggi (HET).
“MinyaKita ini biasanya sebulan disediakan 300 ribu ton, tetapi karena permintaan tinggi maka sudah ditambah sampai 450 ribu ton,” ujar Zulkifli Hasan, di Bandarlampung, Rabu (1/3/2023) seperti dikutip Antara.
Mendag mengatakan, dengan adanya penambahan pasokan tersebut, bila masih ditemukan penjualan MinyaKita di atas harga eceran tertinggi maka akan ada tindakan penarikan.
“Kalau ada yang menjual lebih dari Rp14 ribu per liter lapor ke satuan tugas (satgas), nanti akan diambil sebab ini sudah ditambah jadi 450 ribu ton sebulan,” tegasnya.
Dia menjelaskan ketersediaan MinyaKita di pasaran yang selalu mengalami kekosongan pasokan, terjadi akibat adanya peralihan konsumsi minyak goreng oleh masyarakat.
“Jadi bisa dibilang MinyaKita ini terlalu sukses, semua orang mencari ini bahkan masyarakat pengguna minyak goreng premium pindah ke MinyaKita,” ujarnya lagi.
Menurutnya, atas adanya hal tersebut mengakibatkan produksi MinyaKita tidak mencukupi pemenuhan konsumsi masyarakat.
“Ini seharusnya peruntukannya bagi masyarakat kurang mampu dan dijual di pasar tradisional, tapi ada yang dijual di retail bahkan marketplace. Maka semua kita tarik dikembalikan ke pasar tradisional agar semua seimbang,” katanya pula.
Zulhas sapaan akrabnya menyebutkan, saat ini ada dua jenis minyak goreng yang dikelola oleh pihaknya, yaitu MinyaKita dan minyak curah. Untuk menjaga keseimbangan konsumsi, maka akan diperbanyak untuk stok minyak curah.
“Jadi ada dua jenis yaitu MinyaKita dan minyak curah, sekarang akan perbanyak minyak curah dan mengurangi MinyaKita, agar semua kembali seimbang,” pungkasnya. (ant/bil/ipg)