Jumat, 22 November 2024

Libatkan Puluhan IKM, Pameran Perhiasan Internasional di Surabaya Dorong Ekspor Olahan Bahan Baku

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Reni Yanita Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian RI didampingi Jeffry Thumewa Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) di SIJF 2023, Kamis (28/9/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

26th Surabaya International Jewellery Fair (SIJF) 2023, pameran perhiasan internasional yang melibatkan puluhan industri kecil dan menengah (IKM) resmi dibuka hari ini, Kamis (28/9/2023).

Pameran yang bertujuan mendorong ekspor bahan baku perhiasan yang sudah diolah ini digelar digelar Asosiasi Pengusaha Emas Permata Indonesia (APEPI) dihadiri langsung Kementerian Perindustrian RI.

Reni Yanita Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian RI menyebut, Indonesia menempati peringkat 17 eksportir perhiasan dunia.

“Secara perhiasan, memang kita eksportir untuk perhiasan nomor 17 peringkatnya. Januari-Juli ini juga meningkat 3,1 miliar US Dollar ekspornya saja. Surplusnya 3 miliar dolar AS. Jangan lupakan kita punga potensi pasar dalam negeri,” jelas Reni usai membuka seremoni gelaraan SIJF 2023 di Surabaya, Kamis (28/9/2023).

Transaksi pembeli dengan salah saty pengrajin batu atau IKM di SIJF, Kamis (28/9/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pameran ini, salah satunya akan membantu Indonesia meraih target jangka panjang yaitu menempati 10 besar eksportir perhiasan.

“Indonesia juga mengolah lagi, meningkatkan nilai tambah batuan-batuan untuk jadi perhiasan. Maka perlu ditingkatkan bahan baku industri perhiasan, itu tujuannya (kegiatan ini). Kalau potensi kita ekspor dalam bentuk bahan baku, gak diolah, kita cuma jadi konsumen,” imbuhnya.

Selain itu, Jawa Timur khususnya Surabaya jadi salah satu daerah penyumbang eksportir perhiasan terbesar di Indonesia.

“Ekspornya ke Singapura, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan lain-lain. (Daerah ekspor paling besar) ada Bandung, Jawa Timur, Surabaya, Aceh, dan lainnya,” jelasnya.

Ia juga berharap ada pertumbuhan industri perhiasan baru selain geliat konsumen mencintai produk dalam negeri.

Sementara Jeffry Thumewa Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) menyebut, total ada 26 IKM yang lolos kurasi dari ratusan pendaftar.

“Dari Kemenperin ada 20 IKM, dari Pemprov Jatim ada enam. Tapi yang daftar ratusan, lalu dikurasi. Karena ini internasional, harapannya yang punya mutu baik, desain unik, dan bagus,” tandasnya.

Transaksi di IKM pengrajin mutiara dan emas asal NTB di SIJF, Kamis (28/9/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Diketahui, total ada 109 peserta terdiri dari 67 peserta swasta, 17 peserta mesin dan perangkat industri perhiasan dan 25 pengrajin IKM yang merupakan mitra binaan Kementerian Perindustrian RI, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur. Pameran digelar mulai hari ini hingga Minggu (1/10/2023).

Dari kalangan IKM, Musa pengrajin silver asal Sidoarjo menyebut kedua kalinya ikut SIJF. Tahun sebelumnya, nilai transaksinya tembus 20 juta selama gelaran berlangsung.

“IKM MS Silver, produknya ada perak, emas, dan palladium,” jelasnya.

Oktina pemilik IKM Pandora Mutiara asal NTB mengaku baru pertama ikut setelah pandemi.

“Sebelumnya 2019 tapi produknya bukan seperti ini jadi dulu masih sedikit cuma mutiara aja. Mutiara tawar. Transaksinya 11 juta,” jelasnya.

Tahun ini dengan produk lebih banyak ia berharap transaksinya bisa tembus 100 juta dengan membawa produk mutiara tawar, mutiara laut, emas, dan lainnya.

“Mutiara tawar hitungnya per satu ikat 300 ribu, kalau mutiara tawar yang balok 900 ribu per ikat, mutiara laut per gramnya mulai 500 ribu sampai 1,5 juta tergantung kemulusan,” tandasnya. (lta/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs