Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengoptimalkan kinerja layanan industri di Jawa Timur untuk meningkatkan industri yang berdaya saing di wilayah tersebut.
Andi Rizaldi Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin mengatakan industri pengolahan nonmigas memberikan kontribusi sebesar 30,06 persen terhadap PDRB Jawa Timur pada triwulan III tahun 2023.
“Pada triwulan III-2023, kontribusi ekonomi Jawa Timur mencapai 25,56 persen terhadap ekonomi Pulau Jawa dan 14,60 persen terhadap ekonomi nasional. Artinya, data tersebut juga menegaskan peran vital sektor industri dalam memacu perekonomian nasional,” ujarnya di Surabaya, Jawa Timur, dilansir Antara, Kamis (23/11/2023).
Andi menjelaskan BSKJI Kemenperin memiliki Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Surabaya dalam upaya mendukung peningkatan daya saing industri elektronika dan telematika di Indonesia.
Saat ini ada beberapa tantangan yang dihadapi sektor tersebut, antara lain ketergantungan pada bahan baku impor, peredaran produk ilegal, serta minimnya kegiatan riset dan pengembangan.
Oleh karena itu, BSPJI Surabaya sebagai salah satu unit kerja di bawah BSKJI Kementerian Perindustrian, memiliki peran dalam penguatan Lembaga Penilai Kesesuaian (Lembaga Sertifikasi maupun Lab) dalam negeri untuk mendukung penerapan regulasi terkait SNI dan industri berorientasi ekspor yang membutuhkan proses yang efisien dalam hal biaya dan waktu khususnya untuk mendukung industri elektronika dan telematika.
“Selain itu, pertumbuhan industri halal di Indonesia juga tengah menjadi sorotan utama, mengingat populasi muslim terbesar di dunia. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin global dalam industri halal,” paparnya.
Keterlibatan Kemenperin, khususnya melalui BSPJI Surabaya, juga turut mendukung sistem jaminan produk halal.
Dalam konteks dekarbonisasi sektor industri, BSPJI Surabaya juga aktif dalam menyediakan jasa pengujian udara emisi, infrastruktur berbasis solar panel, pelatihan industri hijau, dan kampanye industri hijau.
“Strategi pemerintah antara lain melibatkan penggantian sumber energi, efisiensi energi, elektrifikasi proses produksi, dan teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS),” imbuhnya.
Di sisi lain Budi Setiawan Kepala BSPJI Surabaya menyadari tanggung jawab yang besar untuk perluasan layanan jasa dan inovasi kepada industri.
“Secara bertahap dan terstruktur, BSPJI Surabaya harus menyiapkan perluasan lingkup layanan jasa kepada industri, termasuk inovasi-inovasi cerdas dalam mengakselerasi pelayanan yang profesional sesuai kebutuhan masyarakat industri,” kata Budi.
Dia berharap kegiatan Temu Industri 2023 dengan tema Keep Growing as Your Business Partner menjadi momentum untuk meningkatkan kinerja layanan industri, mendorong kolaborasi, dan membangun industri yang berkelanjutan dan berdaya saing di Provinsi Jawa Timur. (ant/feb/iss)