Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur membuka East Java International Trade Festival yang diikuti puluhan Industri Kecil Menengah (IKM) yang sudah menembus pasar ekspor.
Pameran itu demi meningkatkan nilai ekspor dan neraca perdagangan luar negeri Jawa Timur. Diketahui, kinerja ekspor nonmigas Jawa Timur pada bulan Januari 2023 USD 1,63 miliar. Angka itu menurun 12,08 persen dari USD 1,85 miliar pada Desember 2022.
“Kita ingin membangun penguatan ekonomi berbasis desa tapi, punya market luar negeri. Jadi LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia) bersama program kita, lewat Desa Devisa sekarang ada 202,” jelasnya pada awak media usai pembukaan di Grand City Surabaya, Selasa (30/5/2023).
Gelaran ini, lanjutnya, mendorong banyak produk-produk lokal yang bisa menembus pasar internasional. Sehingga akan berdampak pula terhadap penguatan ekonomi desa.
“Batik aromatik misalnya pasarnya sangat segmented. Kemudian kelor dan rumput laut, juga luar biasa sudah beberapa kali (ekspor) di Jerman,” tambahnya.
Ia yakin dengan peningkatan kreatifitas dan ekonomi segiap desa akan mewujudkan desa mandiri di seluruh Jawa Timur.
“Mulai Juli 2021 sudah tidak ada desa tertinggal di Jatim. Bahkan Juli 2022 ada 1.492 desa mandiri di Jatim. Tertinggi di antara provinsi seluruh Indonesia. Itu artinya kemandirian seiring dengan pertumbuhan kretaifitas dan ekonomi di desa,” bebernya.
Sementara LPEI menarget ada 1.500 desa devisa di Jawa Timur pasa tahun ini.
Pantauan suarasurabaya.net beberapa produk yang dikirim menggunakan truk kontainer tersebut diberangkatkan Khofifah secara seremonial ke beberapa negara, salah satunya Amerika. (lta/ris/ipg)