Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mendorong bangkitnya perekonomian di Jatim melalui Industri hijau.
Hal itu ia tekankan saat menghadiri kegiatan gebyar kreativitas dan inovasi yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jumat (28/7/2023).
“Ya memang ini persyaratan dunia, nanti kalau ada pertemuan dunia tentang perubahan iklim, misalnya akhir November ini di Dubai di Uni Emirates Arab, tahun lalu ada di Mesir dilaksanakan di Kairo, itu pasti akan ada kesepakatan-kesepakatan baru, nah termasuk adalah sektor Industri tertentu yang produknya harus di eksport ke negara tertentu, biasanya mempersyaratkan itu,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa upaya menuju industri hijau merupakan hal yang harus dilakukan untuk perkembangan ekonomi di Jatim.
Dalam langkahnya, kata Khofifah, tidak bisa hanya dilakukan oleh Pemprov saja, tetapi harus ada sinergi dan kolaborasi antar berbagai sektor.
“Ada enam elemen. Pemprov salah satunya, kemudian Perguruan Tinggi, pelaku usaha sendiri, Lembaga Sertifikasi, Lembaga Keuangan, Lembaga Penelitian, enam ini akan menjadi kekuatan yang luar biasa,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan bahwa upaya tersebut juga menjadi bagian dari mendukung perwujudan net zero emission 2060.
Selain itu, juga menjadi awal langkah yang bukan hanya pada green industry, tetapi juga green economy, green infrastructure hingga green financial.
“Saya berharap bahwa tim ini akan merumuskan action plan yang bisa memberikan rekomendasi Pemprov, bagaimana perguruan tinggi, hingga bagaimana pelaku industri untuk ke depannya,” pungkasnya.(ris/iss)