Jumat, 22 November 2024

Kemenperin Terus Dorong Pabrik Terapkan Industri Hijau untuk Atasi Perubahan Iklim

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ahmad Taufik Ketua Tim Program Pengembangan Industri Hijau Kementerian Perindustrian (Kemenperin) saat berada di Ajinomoto Mojokerto, Rabu (1/11/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI) terus mendorong pabrik untuk menerapkan Industri hijau.

Ahmad Taufik Ketua Tim Program Pengembangan Industri Hijau Kemenperin menyatakan, industri hijau sangat penting, apalagi sekarang kerusakan lingkungan seperti krisis iklim menjadi ancaman.

“Perubahan iklim berakibat langsung ke masyarakat, untuk mengatasi harus ada sinergi negara dan swasta,” ucapnya dalam peluncuran Health Provider Ajinomoto di Mojokerto, pada Rabu (1/11/2023).

Ia mengatakan, untuk mengatasi masalah tersebut, Kemenperin terus memantau industri dan industri juga harus memberikan laporan, sehingga ada data masuk, yang juga bisa digunakan untuk menyusun kebijakan yang sesuai di dunia usaha.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini sudah mulai banyak pabrik atau perusahaan yang mulai mengarah pada konsep industri hijau.

“Jadi, sudah punya komitmen seperti ini. Misalkan industri A sudah melaunching netral karbonnya, kemudian energinya berapa. Jadi, mereka sudah menuju ke sana,” ujarnya.

Langkah tersebut, kata Taufik, merupakan hal yang bagus. Sehingga, upaya itu harus terus dipertahankan sesuai dengan komitmen awal untuk lingkungan yang sehat.

“Seperti Ajinomoto yang mendapatkan industri hijau, karena mampu menurunkan gas rumah kaca, efisiensi penggunaan air dan memenuhi baku mutu yang telah ditentukan,” tuturnya.

Samsul Bakhri Direktur PT Ajinomoto Indonesia mengatakan, penerapan industri hijau itu dilakukan dengan berbagai cara. Seperti adanya penurunan energi listrik dengan penggunaan panel surya hingga bijak mengelola air.

Selain itu, juga dengan melakukan konversi bahan bakar dari baru bara beralih ke biomass, sehingga lebih bagus dampaknya ke lingkungan.

“Penerapan energi baru terbarukan atau renewable energi itu yang dapat menurunkan emisi gas rumah kaca,” pungkasnya.(ris/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs