Jumat, 22 November 2024

Kemenperin Targetkan Pertumbuhan 12 Ribu Wirausaha Baru Sepanjang 2023

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Reni Yanita Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Dirjen IKMA) Kemenperin. Foto: Antara

Kementrian Perindustrian (Kemenperin) RI memasang target pertumbuhan industri kecil dan menengah (IKM) sebanyak 12 ribu wirausaha baru (WUB) sepanjang tahun 2023.

“Secara nasional, kami telah menggelar berbagai program bimbingan teknis produksi untuk terus meningkatkan jumlah populasi WUB IKM. Kami menargetkan 12 ribu WUB tumbuh sepanjang tahun 2023, atau lebih tinggi dari capaian tahun sebelumnya yakni sebanyak 3 ribu WUB,” ungkap Reni Yanita Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Dirjen IKMA) Kemenperin dilansir Antara, Kamis (15/6/2023).

Reni melanjutkan, untuk terus meningkatkan jumlah WUB, pemerintah menyusun kebijakan dan rencana pembangunan industri yang tepat sasaran.

Menurut dia, IKM adalah penggerak roda ekonomi nasional dengan jumlahnya yang mencapai 4,4 juta unit usaha. Kontribusi nilai output IKM mencapai 21,17 persen terhadap industri pengolahan keseluruhan.

“Indonesia perlu terus menumbuhkan semangat dan ekosistem wirausaha untuk meningkatkan lapangan kerja. Itu bisa datang dari sektor mana saja, bahkan saat pandemi lalu tumbuh wirausaha IKM minuman herbal yang mendulang manisnya tren hidup sehat,” sambungnya.

Kegiatan penumbuhan wirausaha tidak hanya ditargetkan ke sektor yang banyak dikenal, tapi turut menyasar sektor memiliki potensi sumber daya alam berupa bahan baku dan kearifan budaya lokal.

Contohnya, pendampingan peningkatan literasi digital bagi wirausaha IKM minuman herbal di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Reni meneruskan, peningkatan kompetensi wirausaha melalui literasi digital sejalan dengan program digitalisasi dan penerapan Industri 4.0 yang ditekankan pemerintah sejak 2018.

“Kami terus mendorong dan mendampingi IKM melakukan transformasi ekonomi digital termasuk dalam hal pemanfaatan aset digital, e-commerce, serta teknologi dalam mendukung proses bisnis IKM, mulai dari proses untuk memperoleh bahan baku, produksi hingga pemasaran,” tuturnya.

Pengetahuan terkait perubahan teknologi dan media digital, menurutnya sangat penting bagi WUB industri minuman herbal. Industri itu termasuk dalam kategori industri pangan yang merupakan salah satu sektor industri yang memiliki demand tinggi.

“Melalui penerapan literasi digital yang tepat, para pelaku IKM minuman herbal dapat secara langsung memanfaatkan teknologi dengan efektif dan efisien, seperti penyampaian informasi produk yang cepat dan tepat, serta pasar yang tidak terbatas,” terangnya.

Selain untuk industri minuman herbal, Ditjen IKMA Kemenperin juga menggelar seminar penumbuhan wirausaha baru IKM perbengkelan roda dua di Kabupaten Konawe. Materi yang diberikan terkait manajemen usaha serta wawasan mengenai perizinan berusaha dan permodalan.(ant/bnt/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs