Selama masa siaga Natal dan Tahun Baru di Jawa Timur yang ditetapkan PLN mulai 15 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024, ditargetkan tanpa gangguan dan manuver.
Didik Wicaksono Senior Manager (SRM) Distribusi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menyebut, instruksi pusat, semua wilayah harus meminimalisir gangguan dan manuver.
“Iya (meminimalisir manuver) katakanlah ada gangguan, kami manuver. Nah ini diminimalisir gangguan sehingga tidak kami lakukan (manuver). Bisa kita amankan insya Allah (tidak ada manuver) khususnya di transmisi. Jadi diminimalisir pelaksanaan manuver untuk jaringan transmisi,” bebernya usai mengikuti Apel Serentak Siaga Kelistrikan di Kantor PLN ULP Ngagel Surabaya, Rabu (20/12/2023).
Menurut Didik, beban listrik saat Nataru diprediksi menurun dibandingkan puncak tertinggi November 2023 lalu 6.684 Megawatt.
“Kemungkinan Nataru banyak libur maka beban puncak turun. Tapi, dibanding tahun lalu akan mengalami kenaikan, diprediksi sembilan persen kenaikannya dibanding periode sama tahun lalu,” bebernya.
Total ada 4.782 personel yang disiagakan di 129 posko untuk siaga.
“Dari PLN 709 petugas, mitra kerja 4.073 orang, total 4.782 personel. 129 posko total di Jawa Timur. Terdiri dari 112 ULP, 12 UP3, dan satu posko induk,” terangnya lagi.
Didik menyebut petugas juga folus mengamankan 726 lokasi objek vital selama Nataru. Terutama, Gereja Bethany Nginden tempat pelaksanaan Natal Nasional yang dihadiri Joko Widodo Presiden RI.
“Peribadatab, tempat transportasi, pemerintahan, dan rumah sakit dan kantor-kantor nanti ada petugas di situ,” tambahnya.
Termasuk menjamin kesiapan 61 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Jawa Timur.
“Karena ada beberapa kendaraan listrik. Total SPKLU yang disiapkan 33 lokasi, jadi totalnya 61 SPKLU,” tandasnya.
Sebelum masa siaga, Didik memastikan tim sudah melakukan inspeksi dan perawatan preventif di semua penyulang. (lta/and/iss)