Jumat, 22 November 2024

Kadin Surabaya Upayakan Peningkatan Industri Wisata Kesehatan Domestik

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
M Ali Affandi  Ketua Kadin Surabaya saat berada di Graha Kadin Jatim, Kamis (25/5/2023). Foto: Kadin Surabaya

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya berkomitmen meningkatkan kinerja industri dalam negeri, termasuk industri wisata kesehatan dan kebugaran atau health and wellness tourism.

M Ali Affandi Ketua Kadin Surabaya mengatakan, sekarang Surabaya memiliki banyak Rumah Sakit (RS) baik swasta mau pun negeri berstandar internasional yang bisa jadi tujuan masyarakat untuk berobat.

“Prinsipnya kami ingin memberikan informasi dan wawasan kepada masyarakat sebenarnya wisata kesehatan di Indonesia khususnya di Jatim dan Surabaya tidak kalah dengan luar negeri, baik teknologinya atau pelayanannya,” ujar Ali di Graha Kadin Jatim, Surabaya, Kamis (25/5/2023).

Menurutnya, peningkatan wisata kesehatan Indonesia merupakan salah satu strategi pengembangan pariwisata nasional, karena punya potensi menahan kepergian orang Indonesia ke luar negeri, serta mendatangkan wisatawan mancanegara.

“Sementara persaingan health tourism antarnegara sudah mulai sangat ketat, utamanya di Malaysia, Singapura bahkan Thailand. Sehingga, kami ingin membuka wawasan kepada masyarakat di Surabaya pun kami memiliki standar pelayanan kesehatan seperti di luar negeri,” imbuhnya.

Di Surabaya, lanjut Ali, banyak rumah sakit berstandar nasional dan internasional yang menyediakan pelayanan kesehatan dengan berbagai fasilitas dan teknologi modern.

Artinya, rumah sakit swasta dan rumah sakit pemerintah juga bisa ambil bagian dalam memajukan industri kesehatan dalam negeri.

Langkah tersebut menurutnya perlu dilakukan karena ada potensi besar. Apalagi, industri kesehatan tidak bisa berdiri sendiri, ada industri pendukung juga industri ikutan yang akan tumbuh seiring perkembangan industri kesehatan.

“Secara kuantitatif memang banyak rekan kami yang berobat ke Singapura. Secara nasional, ada sekitar dua juta orang per tahun yang berobat ke luar negeri. Padahal, rumah sakit di Indonesia, baik rumah sakit swasta mau pun pemerintah sudah menyediakan dokter yang qualified dengan teknologi yang mumpuni untuk menyembuhkan pasien,” tegasnya.

Salah satu contohnya yaitu program kehamilan, baik secara alami, inseminasi atau bayi tabung.

Di tempat yang sama, Benedictus Arifin Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan di Morula IVF Surabaya mengatakan kualitas teknologi kesehatan di Indonesia tidak kalah dengan negara tetangga.

“Itu seiring dengan upaya pemerintah membangkitkan industri kesehatan menjadi konsumsi masyarakat Indonesia. Jangan sampai karena ketidaktahuan masyarakat atas kemajuan layanan kesehatan di Indonesia, mereka memilih berobat ke luar negeri dengan biaya yang berlipat,” ungkapnya.

Sementara itu, LaNyalla Mahmud Mattalitti Ketua DPD RI berharap, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan dukungan maksimal.

“Saya kira sudah sepatutnya hal tersebut mendapat dukungan dan perhatian penuh dari pemerintah, karena menyangkut masa depan bangsa dan negara ini,” pungkasnya.(ris/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs