Jatim – Tiongkok Berpeluang Jalin Kerja Sama Dagang Komoditi Sarang Walet dan Porang

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur hari ini menerima kunjungan kerja dari Xu Yong Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Gedung Negara Grahadi.

Dalam pertemuan bilateral itu, Khofifah menawarkan kerja sama perdagangan komoditas porang dan sarang burung walet asal Jatim. Kata Khofifah, dua komoditas itu jadi ekspor unggulan yang sangat berpotensi di masa depan.

“Saya berharap agar Jatim utamanya petani porang dan walet bisa mendapat akses pasar yang lebih luas di Tiongkok,” kata Khofifah, Selasa (3/1/2022).

Tawaran Khofifah itu bukan tanpa alasan, karena produksi porang Jatim merupakan yang terbesar di Indonesia dan selama ini target pasarnya adalah Tiongkok.

Selain itu, komoditas potensial dari Jatim yang ditawarkan Khofifah ke Tiongkok adalah sarang burung walet. Sebab, dari total produksi walet nasional 30 persennya asalnya dari Jatim.

Dengan produksi yang besar itu, Khofifah meyakini bahwa komoditas sarang burung walet Jatim bisa memenuhi kebutuhan konsumsi warga Tiongkok. Komoditas itu sangat populer dikonsumsi para balita di sana.

“Jika kita bisa mencari titik temu perdagangan untuk dua komoditas tersebut, maka akan luas perannya bagi petani-petani porang dan sarang burung walet asal Jatim,” harap Khofifah.

Optimisme kerja sama itu berdasarkan kinerja perdagangan Jatim-Tiongkok selama kurun waktu Januari-Oktober 2022 yang menunjukkan geliat signifikan.

Tercatat nilai ekspor Jatim ke Tiongkok sebesar US$  2.697,87 juta, sedangkan impornya sebesar US$ 5.869,01 juta, mengalami defisit sebesar US$ 3.171,14 juta.

Capaian itu membuat RRT ada di urutan ketiga sebagai negara tujuan ekspor tertinggi Jatim dan berada di urutan pertama sebagai negara asal Impor ke Jatim.

Sementara itu, Xu Yong Konsulat Jenderal RRT mengatakan senang bisa berkunjung ke Jatim. Menurutnya, pertemuan dan pembahasan kerjasama bilateral Jatim-RRT dengan Gubernur pagi ini sangat sukses.

Xu Yong yang baru saja bertugas selama satu bulan di Jatim mengaku optimis bahwa kerja sama Jatim-RRT bisa terus meningkat di masa depan.

“Saya memang masih baru tiba di Jatim, tetapi saya banyak mendengar bahwa disini memiliki berbagai keunggulan khususnya di wilayah Indonesia Timur,” kata Xu Yong.(wld)