Jangan Sampai Terjebak Investasi Bodong dan Judi Online, Utamakan Keamanan

Untuk menghindari investasi bodong dan judi online yang kerap memakan korban, Moleonoto The Direktur Utama PT. Indo Premier Sekuritas menegaskan pentingnya pemahaman tentang keamanan dan tanggung jawab dalam investasi.

Moleonoto mengatakan, investasi bodong dan judi online menjadi kasus yang memprihatinkan. Hal itu terjadi, karena korban kebanyakan tergiur dengan cara-cara instan mendapatkan keuntungan tanpa mengenal risiko dengan cermat.

“Edukasi dengan cara kreatif harus dilakukan agar masyarakat dapat membuat keputusan keuangan yang bijak dalam berinvestasi,” ucapnya saat berada dalam IPOT Fear, Hope and Reality yang diselenggarakan di Surabaya, pada Rabu (13/12/2023).

Saat ini, kata dia, investasi bodong dan judi online juga banyak menjerat kalangan anak muda. Sehingga menurutnya, perlu edukasi agar tidak terjadi kasus semacam itu secara terus menerus.

“Kebanyakan itu usia 25 hingga 30, dan setiap tahun pasti ada kalangan muda yang masuk, itu banyak yang terekspos. Jadi kita pikir kita harus kawal,” katanya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkapkan bahwa menurut laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), meskipun inklusi keuangan di Jatim mencapai 92,99 persen, tetapi literasi keuangan baru 55,32 persen, sehingga masih perlu berbagai upaya edukasi.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya juga turut melakukan inovasi melalui aplikasi IPOT, yang dapat digunakan untuk mensimulasikan semua fitur pendukung investasi, transaksi, tanpa registrasi dan terhubung dengan para ahli atau profesional untuk mendapatkan informasi soal pasar modal Indonesia.

“Agar persepsi dan mindset masyarakat dalam memandang investasi saham menjadi lebih positif dibandingkan dengan investasi bodong dan judi online, sehingga masyarakat makin diberdayakan dalam keputusan keuangan cerdas,” katanya.

Selain pembelajaran investasi bijak, pihaknya juga menyediakan konsultasi investasi, untuk memahami, menganalisis, hingga merencanakan strategi investasi dalam kegiatan IPOT Fear, Hope dan Reality yang digelar di Surabaya hingga 17 Desember mendatang.

“Untuk menciptakan lingkungan investasi yang lebih aman dan transparan, sehingga masyarakat semakin memahami investasi saham dengan lebih baik, dan agar literasi keuangan juga meningkat,” pungkasnya. (ris/ham/ipg)