Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) mengoptimalkan kerja sama ekspor-impor untuk meningkatkan nilai perdagangan kedua negara yang lebih rendah dibandingkan sejumlah negara lain di ASEAN.
“Dagang kita antara Indonesia dengan Korea (Korsel) dibandingkan Vietnam dan Korsel, kita hanya seperempat. Mestinya lebih besar kita,” ujar Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan RI di Semarang, melansir Antara, Senin (21/8/2023).
Untuk diketahui, nilai perdagangan Indonesia dan Korsel pada 2022 mencapai 24,5 miliar dolar AS. Sementara perdagangan Vietnam dan Korsel pada tahun yang sama melebihi 80 miliar dolar AS. Selain dengan Vietnam, nilai perdagangan antara Korsel dan Indonesia juga lebih rendah dibanding Korsel dan Thailand.
“Indonesia-Korea dibanding Thailand-Korea kita juga hampir seperempat. Jadi perdagangan kita masih jauh dibawah Vietnam dan Thailand,” kata Zulhas.
Untuk meningkatkan perdagangan, Zulhas mengatakan Indonesia dan Korsel sepakat mengoptimalkan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Zulhas menargetkan, nilai perdagangan Indonesia-Korsel dapat meningkat sampai melebihi Vietnam-Korsel yang sebesar 80 miliar dolar AS. Namun, dalam prosesnya, peningkatan perdagangan itu dilakukan bertahap. Sejauh ini, pertumbuhan volume perdagangan Indonesia-Korsel baru sebesar 10 persen.
“Sama-sama negara demokrasi, hubungan Korsel dengan Indonesia tidak ada hambatan apapun. Oleh karena itu, investasinya kita harapkan lebih banyak di tempat kita,” kata dia.
Di kesempatan itu, Zulhas juga mengapresiasi Korea Selatan yang memperlakukan Pekerja Migran Indonesia dengan baik, dengan jaminan perlindungan dan pemenuhan hak.
“Kita di Korea diberikan penghargaan yang tinggi. Di Korea tenaga kerja Indonesia paling bagus, hak-haknya, perlakuannya, saya ucapkan terima kasih,” pungkas Zulhas. (ant/fra/saf/ipg)