Jumat, 22 November 2024

Hari Ini Rupiah Melemah Jadi Rp15.013 Per Dolar AS

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di pusat sebuah bank di Jakarta. Foto: Antara Ilustrasi - Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di pusat sebuah bank di Jakarta. Foto: Antara

Rully Nova Analis Bank Woori Saudara (BWS) menyebut pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Senin (17/7/2023) sore, dipengaruhi oleh data pertumbuhan ekonomi China pada kuartal II-2023 yang lebih rendah dari perkiraan pasar.

Pada penutupan perdagangan hari ini, rupiah mengalami pelemahan sebesar 0,36 persen atau 54 poin menjadi Rp15.013 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.959 per dolar AS.

“Ekonomi China tumbuh 6,3 persen, lebih rendah dari ekspektasi 7,3 persen,” ujar dia dilansir Antara, Senin (17/7/2023).

Rully berpendapat, pengaruh dari pengumuman suku bunga AS yang akan dilakukan pada pekan depan tidak terlalu signifikan karena pelaku pasar sudah memperkirakan The Fed akan meningkatkan suku bunga 25 bps.

“Selanjutnya, The Fed akan mulai menjalankan kebijakan moneter longgar karena tekanan inflasi sudah mereda,” tutur Rully.

Pagi tadi, Ariston Tjendra pengamat pasar uang telah memperkirakan bahwa penguatan rupiah terhadap dolar AS dapat tertahan hari ini jika fokus pasar ke pengumuman suku bunga AS pekan depan.

“Probabilitas lebih dari 96 persen bahwa suku bunga acuan AS akan dinaikkan 25 basis poin menurut survei CME FedWatch Tool,” ungkapnya.

Adapun data ekonomi AS pada Jumat malam (14/7/2023) memaparkan bahwa tingkat keyakinan konsumen AS yang disurvei Universitas Michigan masih tinggi terhadap perekonomian dan hal tersebut bisa mendorong kenaikan inflasi. (ant/bnt/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs