Harga minyak bertahan stabil ditengah kekhawatiran kenaikan suku bunga AS yang akan berpotensi pengurangan permintaan pada akhir perdagangan Selasa (29/8/2023) pagi waktu Indonesia.
Minyak mentah berjangka (Brent) untuk pengiriman Oktober masih stabil di 6 sen, sehingga diperjualkan 84,42 dolar AS per barel melalui London ICE Futures Exchange. Pada hari sebelumnya, Brent sempat menyentuh titik 85 dolar AS per barel.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober menguat 27 sen atau sektiar 0,3 persen. Kemudian diperjualkan pada harga 80,10 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sebelumnya, minyak mentah berjangka sempat mengalami kerugian pada minggu kedua usai Jerome Powell Ketua Federal Reserve menyinggung soal kenaikan suku bunga untuk menekan inflasi pada bank sentral AS (The Fed), dilansir Antara.
Oleh sebab itu, para pengamat pasar masih memantau data The Fed pada indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi. Data tersebut merupakan ukuran inflasi The Fed yang nantinya akan dirilis pada Kamis (31/8/2023).
Harga yang stabil juga ditunjang pengurangan pajak pada perdagangan saham di pasar China, dikarenakan kondisi perekonomian yang masih buruk dan masih terus diusahakan dalam segi permintaan minyak mentah.
Arab Saudi juga diperkirakan akan memperpanjang pengurangan produksi minyak mereka sebesar 1 juta barel per hari hingga Oktober mendatang. (ant/fra/saf/ham)