Bulog Jawa Timur (Jatim) memastikan stok beras aman sampai bulan April atau menjelang Lebaran. Jumlah kebutuhan beras diprediksi mencapai 30 ribu ton.
Erwin Tora Pimpinan Wilayah (Pinwil) Bulog Jatim mengatakan, estimasi kebutuhan beras itu mulai Februari hingga April.
“Sedangkan saat ini stok beras yang ada di gudang Bulog (se-Jatim) mencapai 80 ribu ton,” kata Erwin ditemui di Pasar Tambakrejo, Surabaya.
Sementara upaya untuk menekan lonjakan harga beras di pasaran, lanjut Erwin, Bulog bersama pemerintah daerah gencar melakukan operasi pasar. Di Surabaya, ada sekitar 9 titik lokasi.
Seperti yang dilakukan di pasar Tambakrejo hari ini, Senin (6/2/2023), Bulog menyedikan beras kualitas medium dengan harga miring.
“Per kilogram beras medium HET-nya Rp 9.450, kemasan 5 kilogramnya dijual dengan harga Rp46.000,” terangnya.
Selain itu, pihaknya menjelaskan, pola yang dipilih Bulog, langsung terjun ke masyarakat dengan mengadakan operasi pasar.
“Jadi polanya kami operasi pasar di luar, tapi juga kami informasikan kepada pedagang ada beras Bulog dengan harga sekian,” ujarnya.
Terpisah, Warinten, salah satu pedagang pasar yang mengambil beras Bulog untuk dijual lagi mengatakan, beras Bulog cukup diminati masyarakat menengah kebawah.
“Banyak yang cari beras Bulog, karena harganya juga lumayan miring. Saya ambilnya Rp43 ribu biasanya saya jual lagi Rp45 sampai Rp46 ribu,” kata perempuan 67 tahun ini.
Menurutnya, hampir dua bulan ini harga beras mengalami kenaikan. Untuk kemasan lima kilogram yang biasanya dijual seharga Rp55 ribu menjadi Rp58 ribu.
“Sudah dua bulan ini naik. Mungkin karena panennya banyak yang gagal dan dimakan tikus. Jadi harga berasnya juga naik,” tandasnya.
Diketahui, Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Psar Tambakrejo Kota Surabaya hari ini. Kunjungannya mengecek harga sejumlah sembako.
Selain Minyakita yang masih langka dan mahal, Mendag menemukan harga beras bertahan menjulang. Ia minta Bulog memastikan stok aman dan merata di seluruh pasar. (lta/iss/ipg)