Jumat, 22 November 2024

DPR Ingatkan Pemerintah Antisipasi Lonjakan Permintaan BBM Bersubsidi

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ilustrasi petugas SPBU melayani pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite. Foto: Pertamina

Mulyanto anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS mengingatkan Pemerintah untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM jenis Pertalite usai kenaikan harga BBM nonsubsidi.

Dia memperkirakan, pasca kenaikan harga BBM nonsubsidi akan ada masyarakat yang beralih mengkonsumsi BBM dengan harga yang lebih murah.

Karena itu, kata Mulyanto, Pemerintah harus mengantisipasi lonjakan permintaan ini, karena dikhawatirkan melampaui kuota BBM bersubsidi pada tahun 2023.

“Ya saya rasa migrasi ini tetap berpotensi, apalagi revisi Perpres Pembatasan penggunaan BBM bersubsidi belum diterbitkan. Itu sebabnya kita minta Pemerintah segera mengantisipasi terjadinya migrasi ini, termasuk kemungkinan penambahan kuota BBM bersubsidi,” kata Mulyanto.

Menurut Mulyanto, dari pertemuan terakhir Komisi VII DPR RI dengan Dirut Pertamina Patra Niaga, dilaporkan bahwa prognosis penyerapan Pertalite, sampai hari ini, masih dalam batas aman kuota BBM bersubsidi tahun 2023.

Meskipun begitu, lanjut Mulyanto, Pemerintah perlu membuat rencana cadangan (contingency plan) untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM bersubsidi ini. Jangan sampai ketika peristiwa itu terjadi Pemerintah panik dan tidak punya solusi.

“Rasanya Pemerintah perlu mempertimbangkan penambahan kuota BBM bersubsidi agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Dalam kondisi seperti sekarang Pemerintah harus bisa memberi solusi alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan BBM murah. Bukan malah menghapus atau mengurangi kuota. Yang ada nanti masyarakat antre di SPBU-SPBU,” kata Mulyanto.

Ia menjelaskan penambahan kuota BBM bersubsidi ini sangat terbuka. Dengan memperhatikan perkembangan situasi terbaru Pemerintah dan DPR bisa saja menetapkan kuota baru.

Nantinya tinggal ditentukan berapa besaran penambahan kuota yang diperlukan sambil melihat kemampuan keuangan negara untuk menunjang perubahan tersebut.

“Namun, Kita lihat saja perkembangannya tiga bulan ke depan. Kalau dugaan saya, kelebihan kuota Pertalite ini tidak akan terlalu besar,” kata Mulyanto.

Terkait dengan kenaikan harga Pertamax. Mulyanto minta agar harga Pertamax yang baru tidak terlalu tinggi.

“Bukan hanya harus di bawah ‘batas atas’ harga yang ditetapkan Pemerintah, juga harus mempertimbangkan kemungkinan migrasi pengguna BBM dari pengguna Pertamax ke Pertalite ini,” pungkasnya.(faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs