Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (19/10/2023) (Jumat (20/10/2023) pagi WIB) setelah Jerome Powell Ketua The Federal Reserve menyatakan bank sentral akan berhati-hati dalam kebijakan suku bunga.
Indeks dolar yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama lainnya melemah 0,29 persen menjadi 106,2469.
“Powell terus memberikan opsi terbuka bagi The Fed, dalam hal kenaikan suku bunga ke depan, namun tidak melakukan apapun untuk mengubah narasi bahwa The Fed akan terus mempertahankan suku bunga pada pertemuan mendatang, serta kemungkinan besar tidak berubah hingga sisa tahun ini,” kata Alliance Chris Zaccarelli Kepala Investasi Independent Advisor, melansir Antara.
Powell mengatakan dalam diskusi di Economic Club di New York pada Kamis (19/10/2023) bahwa kebijakan moneter yang ketat memberikan tekanan ke aktivitas ekonomi dan inflasi.
Menurut Powell, serangkaian ketidakpastian baik yang baru maupun lama, mempersulit tugas bank sentral dalam menyeimbangkan antara pengetatan kebijakan moneter yang terlalu kuat dan pengetatan kebijakan moneter yang terlalu lemah.
Powell juga mengindikasikan bahwa imbal hasil obligasi yang melonjak bisa membantu The Fed memperlambat perekonomian, meredam inflasi lebih jauh dan kemungkinan mengakhiri kenaikan suku bunga.
Imbal hasil obligasi AS tenor 2 tahun yang paling mereflekesikan ekspektasi tingkat suku bunga jangka pendek anjlok, sementara imbal hasil obligasi tenor 10 tahun meningkat ke 4,9215 persen, mendekati level 5 persen yang terjadi pada 2007.
“Apakah imbal hasil obligasi tenor 10 tahun akan mencapai 5 persen ? Saya kira jawabannya iya. Hal ini pada gilirannya dapat memicu lebih banyak volatilitas,” kata Russell Hackmann Presiden Hackmann Wealth Partners.
Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja AS, jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran pada minggu ( lalu turun ke level terendah dalam sembilan bulan yaitu 198.000 klaim untuk periode yang berakhir pada 14 Oktober. Hal itu bertentangan dengan ekspektasi bahwa PHK akan meningkat karena suku bunga yang lebih tinggi menekan perekonomian.
Pada akhir perdagangan di New York, dolar AS menguat menjadi 1,3715 dolar Kanada dari 1,3710 dolar Kanada pada sesi sebelumnya. Sementara itu, euro naik ke 1,0583 dolar AS dari 1,0536 dan pound Inggris menguat ke 1,2145 dolar AS dari 1,2144 dolar AS.
Dolar AS mencapai 149,8360 yen Jepang, lebih rendah dari 149,8980 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS melemah menjadi 0,8933 franc Swiss dari 0,8990 franc Swiss, sedangkan dolar melemah menjadi 10,9557 krona Swedia dari 11,0259 krona. (ant/and/ipg)