Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat inflasi gabungan di delapan kota sebesar 6,52 persen sepanjang tahun 2022, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,26 pada Desember 2021 menjadi 114,25 pada Desember 2022.
Dalam Berita Resmi Statistik di laman BPS Jatim yang dilansir Selasa (3/1/2022), kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Jember sebesar 7,39 persen, diikuti Surabaya 6,59 persen, Malang 6,45 persen, Sumenep 6,32 persen, Banyuwangi 6,06 persen, Madiun 5,80 persen, Kediri 5,76 persen, dan Probolinggo 5,45 persen.
Inflasi sepanjang tahun 2022 merupakan inflasi Year on Year (yoy) atau Year to Date (ytd) Desember 2022.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,98 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,71 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,37 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,26 persen.
Lalu kelompok kesehatan sebesar 3,93 persen, kelompok transportasi sebesar 16,43 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,50 persen, kelompok pendidikan sebesar 5,07 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 8,99 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,57 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen.
Untuk diketahui, BPS mencatat sepanjang tahun 2022 tingkat inflasi sebesar 6,52 persen, sedangkan tingkat inflasi sepanjang tahun 2021 dan 2020 masing-masing sebesar 2,45 persen dan 1,44 persen.(dfn)