Jumat, 22 November 2024

BI Jatim Dorong Petani Gunakan Pupuk Organik untuk Tahan Kenaikan Harga Beras

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Doddy Zulverdi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (KPw BI Jatim) saat berada di Kantor KPw BI Jatim, Selasa (5/9/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Doddy Zulverdi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (KPw BI Jatim) menyatakan, terus naiknya harga beras disebabkan oleh beberapa faktor.

“Kenaikan harga beras yang terjadi ini tidak tiba-tiba, karena sudah sejak beberapa bulan terakhir, ini juga yang terasa karena beberapa faktor,” ucapnya saat berada di Kantor KPw BI Jatim yang berlokasi di Surabaya, pada Selasa (5/9/2023).

Faktor tersebut, kata Doddy, karena turut naiknya harga pupuk seiring dengan dampak dari adanya perang Ukraina-Rusia dan ditambah dengan adanya El Nino.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa lahan padi yang terus menyusut dan problematika paska panen seperti terbatasnya alat penggilingan untuk menunjang produktivitas padi juga turut mempengaruhi kenaikan harga beras

“Ada juga negara-negara sumber impor menjadi terhambat, karena mereka juga menjaga ketahanan pangan di negaranya. Nah kombinasi itu semua, biaya produksi, luas produksi, kualitas pengelolaan, itu mengakibatkan harga trennya terus naik,” tuturnya.

Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa untuk merespons hal tersebut, BI bekerja sama dengan pemerintah untuk menangani risiko El Nino, seperti menambah embung, mengubah ke bibit yang lebih kuat dan tahan panas hingga dukungan terhadap alat bantu seperti traktor dan lain sebagainya.

“Juga mendorong dengan Bappanas dan Bulog untuk melakukan operasi pasar, agar punya pembanding. Kita lakukan degan intensitas yang meningkat, agar kalau naik tidak terlalu tinggi,” ujarnya.

Kemudian juga mendorong untuk menggunakan pupuk organik serta mengurangi ketergantungan pupuk impor.

Lebih lanjut, pihaknya juga mendorong agar setiap daerah mempunyai kekuatan dengan memiliki cadangan pangan sendiri-sendiri, sehingga tidak hanya bergantung pada pemerintah pusat.

“Memperkuat cadangan beras dan kerja sama daerah, ini yang kita lakukan, mudah-mudahan tidak terlau melonjak,” ucapnya.

Seperti diketahui, rata-rata harga beras dalam pantauan di laman resmi Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur di siskaperbapo.jatimprov.go.id per 5 September 2023 pukul 18.20 WIB harga beras medium naik 0,94 persen atau Rp103, yakni kemarin Rp10.999 saat ini Rp11.102. Sedangkan untuk beras premium, naik 0,45 persen atau Rp59, yakni kemarin berada di harga Rp.13.335 saat ini menjadi Rp13.284.(ris/iss/ipg)

Bagikan
Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
26o
Kurs