Jumat, 22 November 2024

Awal Pekan, Rupiah Melemah karena Tingginya Ekspektasi Suku Bunga AS

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi, kurs rupiah anjlok. Grafis: suarasurabaya.net

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (25/9/2023) pagi, melemah 0,03 persen atau lima poin menjadi Rp15.380 per dolar AS, dari sebelumnya Rp15.375 per dolar AS.

Ariston Tjendra pengamat pasar uang menyatakan pelemahan rupiah itu dipengaruhi ekspektasi suku bunga tinggi AS, usai pengumuman hasil rapat bank sentral AS, pekan lalu.

“Peluang pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka hari ini. Ekspektasi suku bunga tinggi AS pasca pengumuman hasil rapat Bank Sentral AS pekan lalu, masih bisa mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya,” ujar dia ketika dihubungi Antara di Jakarta, Senin.

Imbal hasil (yield) obligasi AS terlihat masih bergerak di level tinggi, yakni tenor 2 tahun di kisaran 5,1 persen dan tenor 10 tahun di 4,4 persen.

Selain itu, kata dia, harga minyak mentah yang sedang naik di area 90 dolar AS per barel juga bisa memberikan tekanan ke aset berisiko termasuk rupiah. Artinya, harga minyak yang meninggi dapat mendorong naik inflasi dan melambatkan pertumbuhan ekonomi global.

Di sisi lain, Ariston menjelaskan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bisa mencapai lima persen, dan inflasi yang stabil tahun 2023 oleh Asian Development Bank (ADB) mampu mengurangi kekhawatiran pasar terhadap ekonomi dalam negeri.  Sehingga, memberikan sentimen positif ke rupiah.

“Potensi pelemahan hari ini ke arah Rp15.400 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp15.350 per dolar AS,” ungkap Ariston. (ant/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs