Jumat, 22 November 2024

Akhir Pekan Rupiah Ditutup Melemah di Tengah Potensi Kenaikan Suku Bunga AS

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - Lembaran mata uang Rupiah dan Dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta. Foto: Antara

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan merosot, saat pasar mencermati potensi kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang lebih agresif.

Rupiah pada Jumat (10/3/2023) sore, ditutup melemah 17 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp15.450 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.433 per dolar AS.

“Pernyataan ketua Federal Reserve yang menyatakan AS mungkin perlu bertindak lebih agresif untuk menekan nilai inflasi beberapa waktu yang lalu menjadi faktor yang masih mempengaruhi sentimen pasar kali ini,” kata Revandra Aritama analis ICDX kepada Antara di Jakarta, Jumat.

Revandra menuturkan ekspektasi pasar tersebut berbeda dari perkiraan di awal tahun kemarin, di mana Bank Sentral AS atau The Fed dipercaya mulai akan melakukan pelonggaran.

Nilai inflasi AS yang masih jauh dari target dua persen menjadi warning bagi The Fed, untuk tetap agresif terkait kebijakan suku bunga acuannya.

Pernyataan tersebut membebani mata uang negara berkembang karena potensi terjadinya capital outflow dari negara berkembang, menuju AS yang menawarkan return yang kompetitif dengan risiko yang dinilai lebih rendah.

“Hal ini berpotensi memberikan tekanan bagi mata uang negara berkembang termasuk rupiah,” ujarnya.

Data yang dirilis pada Kamis (9/3/2023)  kemarin, menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat paling banyak dalam lima bulan pada minggu lalu.

Departemen Tenaga Kerja AS, pada Kamis melaporkan, bahwa permohonan untuk klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir 4 Maret naik 21.000 menjadi 211.000 dari 190.000 pada minggu sebelumnya.

Bank sentral AS menggunakan suku bunga yang lebih tinggi untuk mengurangi inflasi. Tetapi suku bunga yang lebih tinggi itu meningkatkan biaya pinjaman konsumen, yang dapat memperlambat perekonomian.

Sebagai informasi, rupiah pada Jumat pagi dibuka melemah ke posisi Rp15.475 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.450 per dolar AS hingga Rp15.483 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat tergelincir ke posisi Rp15.468 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.438 per dolar AS. (ant/bil/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs