Rupiah Berpotensi Lemah Hari Ini, Pasar Antisipasi Hasil Pertemuan Fed
Rabu, 7 Desember 2022 | 11:23 WIB
Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam 15 tahun pada Rabu (14/12/2022), menandakan perjuangan bank sentral dalam melawan inflasi masih jauh dari selesai.
Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee) memutuskan suku bunga pinjaman dinaikkan sebesar setengah poin persentase semalam (overnight), melanjutkan kenaikan suku bunga paling agresif dalam 40 tahun.
Kenaikan setengah poin itu lebih kecil dari empat kenaikan suku bunga terakhir, yaitu 0,75 poin.
Langkah The Fed memunculkan sebuah pertanyaan apakah ke depannya akan menaikkan suku bunga dengan angka yang lebih kecil, jika bank sentral terus menempuh jalur yang sama.
Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan tajam setelah pengumuman berita pada sore itu, anjlok hampir 500 poin, tetapi mencatatkan rebound tipis.
Perekonomian AS telah diterpa inflasi terburuk sejak awal 1980-an, yang memicu langkah agresif dari bank sentral.
Kenaikan tersebut meningkatkan risiko yang menyebabkan resesi dan banyak ekonom yang memprediksi terjadinya penurunan perekonomian ringan pada paruh kedua tahun depan.
Inflasi yang akut ditunjukkan melalui indeks harga konsumen (consumer price index/CPI), bahwa harga pangan terus meningkat, membebani dompet jutaan keluarga yang berjuang untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Harga pangan menduduki rekor tertinggi yang naik 0,5 persen pada November dari bulan sebelumnya. Harga pangan kemudian melejit 10,6 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Harga bahan bakar turun tipis dari level tertinggi sebelumnya, meskipun masih jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum krisis inflasi.(ant/tik/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
