Sabtu, 23 November 2024

Tahun 2024, Ditargetkan Ada 1.000 Pesantren Terapkan Program  OPOP

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Silaturahmi dan Temu Bisnis Pesantren Peserta OPOP bersama Gubenur Jawa Timur, di Hotel Dafam, Rabu (23/3/2022). Foto : Manda Roosa suarasurabaya.net

Wahid Wahyudi Penjabat (Pj) Sekda Provinsi Jatim yakin upaya optimalisasi di tahun 2022 sekaligus perencanaan di tahun 2023 One Pesantren One Product (OPOP) bisa mencapai target 1.000 pesantren yang akan  menerapakan OPOP. Diharapkan dengan target ini kemandirian pesantren bisa terwujud.

“Tahun 2021 ada 550 pesantren yang bergabung,  2022 ada tambahan  200 pesantren juga akan bergabung. Rencananya 2023 ada tambahan sehingga target 2024,  1.000 pesantren sudah menerapkan OPOP sehingga kemandirian pesantren bisa terwujud dan target satu pesantren satu produk  segera bisa diterima pasar nasional dan internasional,” kata Wahid di acara “Silaturahmi dan Temu Bisnis Pesantren Peserta OPOP bersama Gubenur Jawa Timur,” Rabu (23/3/2022).

Wahid mengatakan soal pemberdayaan santri, lewat Santripreneur, santri punya satu keahlian sehingga bisa menjual barang maupun jasa bahkan mampu memunculkan start up-start up baru.

“Intinya para santri diharapkan selain memikirkan urusan surga, juga urusan duniawi menuju surga, ekonomi adalah kuncinya, jadi santri-santri nanti selain menjadi tokoh di bidang islam  juga nanti menjadi wirausahan-wirausahawan memunculkan start up baru,” urainya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut Wahid maka syaratnya harus memiliki kompetisi keahlian.

“Kompetisi keahlian ini bisa tidak bisa dijual secara optimal jika dia tidak memiliki ilmu kewirausahaan, maka ilmu kewirausahaan dibangun oleh santri -santri minimal mampu menganilisa pasar dan mampu memanfaatkan media sosial untuk promosi produknya atau jasa yang dimiliki dan juga harus mampu dan paham memanfaatkan toko-toko online,” harap Wahid.

Hal ini  sejalan dengan program sosiopreneur, yaitu  pemberdayaan alumni pesantren yang disinergikan dengan masyarakat. “Pemberdayaan dilakukan dengan beragam inovasi sosial, berbasis digital teknologi dan kreativitas secara inklusif,” pungkasnya. (man/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs