Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (24/11/2022) pagi, menguat usai dirilisnya notulen hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).
Rupiah pagi ini menguat 51 poin atau 0,32 persen ke posisi Rp15.636 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.687 per dolar AS.
“Rupiah berpeluang menguat hari ini setelah notulen rapat bank sentral AS dini hari tadi memperlihatkan keinginan para pejabat The Fed untuk menjalankan kenaikan suku bunga acuan yang lebih kecil ke depannya,” kata Ariston Tjendra pengamat pasar uang saat dihubungi di Jakarta, Kamis (24/11/2022).
Hasil dari pertemuan November The Federal Reserve menunjukkan bahwa sebagian besar pembuat kebijakan di bank sentral sepakat akan segera tepat untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Hasil pertemuan 1-2 November di mana The Fed menaikkan suku bunga utamanya sebesar tiga perempat persen untuk keempat kalinya berturut-turut dalam upaya untuk memerangi inflasi yang tinggi selama beberapa dekade, menunjukkan para pejabat sebagian besar puas bahwa mereka dapat berhenti menaikkan suku bunga besar dan bergerak dalam langkah-langkah yang lebih kecil.
Hasil itu juga menunjukkan perdebatan yang muncul di dalam The Fed mengenai risiko pengetatan kebijakan yang cepat dapat menganggu pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan, bahkan ketika pembuat kebijakan mengakui ada sedikit kemajuan yang dapat dibuktikan pada inflasi dan bahwa suku bunga masih perlu dinaikkan.
“Sikap yang lebih moderat ini mendorong sentimen positif ke aset berisiko termasuk rupiah,” ujar Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat ke arah Rp15.630 per dolar AS dengan potensi resisten Rp15.700 per dolar AS.
Pada Rabu (23/11/2022) lalu, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp15.687 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.697 per dolar AS.(ant/gat/rst)