Jumat, 22 November 2024

Rupiah Kembali Tertekan Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Bank Sentral AS

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - Lembaran mata uang Rupiah dan Dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta. Foto: Antara

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, pada Kamis (28/4/2022) pagi, tertekan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) yang agresif pada minggu depan.

Rupiah bergerak melemah 29 poin atau 0,2 persen ke posisi Rp14.442 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya yang mencapai Rp14.413 per dolar AS.

“Nilai tukar rupiah berpotensi tertekan terhadap dolar AS menjelang libur Lebaran ini,” kata Ariston Tjendra Pengamat Pasar Uang dikutip Antara.

Pelaku pasar, lanjut dia, mungkin mengantisipasi pengumuman kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), yang akan diumumkan pada  5 Mei 2022 dinihari, di mana pada tanggal tersebut perbankan nasional masih tutup karena libur Lebaran.

Selain itu, pasar akan menantikan arah kebijakan The Fed selanjutnya, apakah semakin agresif mengetatkan kebijakan moneter atau tidak.

“The Fed diekspektasikan menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin pada rapat minggu depan,” jelasnya.

Di sisi lain, kata Ariston, sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat lebih positif hari ini di mana sebagian besar indeks saham Asia terlihat dibuka menguat.

Hal tersebut mungkin bisa menjaga rupiah tidak terlalu melemah terhadap dolar AS hari ini.

Ia pun memperkirakan rupiah berpotensi melemah hari ini ke kisaran Rp14.450 per dolar AS, dengan dukungan di kisaran Rp14.400 per dolar AS.

Sebagai informasi, pada Rabu (27/4/2022) kemarin, rupiah ditutup melemah dua poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.413 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.411 per dolar AS. (ant/bil/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs