Jumat, 22 November 2024

Rupiah Kembali Melemah, Dipicu Sentimen Hawkish Bank Sentral AS

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi mata uang Dolar AS dan Rupiah. Foto: Antara

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta. Kamis (29/12/2022) pagi, bergerak melemah, dipicu kembalinya sentimen Federal Reserve (The Fed) bank sentral Amerika Serikat (AS) yang akan tetap hawkish pada tahun depan.

Rupiah melemah 45 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp15.764 per dolar AS, daripada saat posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.719 per dolar AS.

Outlook masih hawkish-nya kebijakan The Fed di awal tahun 2023 masih menopang dolar dan obligasi AS naik,” tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya yang dikutip Antara di Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik, dipicu karena pedagang bingung atas prospek kebijakan bank sentral terbesar di dunia itu.

The Fed memperlambat kenaikan suku buku pada pertengahan bulan lalu yang awalnya 75 basis poin (bps) menjadi 50 bps.

Pejabat The Fed termasuk Jerome Powell Ketua The Fed telah menekankan bahwa pengetatan kebijakan akan diperpanjang dengan suku bunga terminal yang lebih tinggi. Hal itu yang menjadi pemicu kekhawatiran perlambatan AS.

Sebelumnya, data AS yang solid menghidupkan kembali kekhawatiran The Fed yang terus mempertahankan sikap hawkish untuk menjinakkan inflasi.

Berdasarkan data pengangguran mingguan AS, pasar tenaga kerja masih ketat sementara ekonomi AS pulih lebih cepat dari perkiraan sebelumnya pada kuartal ketiga.

Ini menyebabkan investor resah akan target suku bunga dana Fed yang bisa naik lebih tinggi dan bertahan lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

Untuk diketahui, pada Rabu (29/12/2022) kemarin, rupiah melemah 56 poin atau 0,36 persen ke posisi Rp15.719 per dolar AS daripada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.663 per dolar AS.(ant/tik/bil)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs