Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (7/12/2022) pagi turun, seiring pelaku pasar mengantisipasi hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed), pada pekan depan.
Rupiah melemah 14 poin (0,09 persen) ke posisi Rp15.632 per dolar AS pada pagi ini, daripada saat penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.618 per dolar AS.
“Rupiah kemungkinan bisa melemah hari ini seiring dengan sentimen negatif pasar terhadap aset berisiko di pagi ini. Indeks saham Asia terlihat bergerak negatif,” kata Ariston Tjendra Pengamat Pasar Uang saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu (7/12/2022).
Selain itu, Ariston menambahkan bahwa pelaku pasar masih terlihat mengantisipasi hasil rapat The Fed pada pekan depan.
Menurutnya, pelaku pasar masih berhati-hati terhadap bank sentral yang masih mendukung kenaikan suku bunga yang tinggi.
Data pada awal pekan menunjukkan, aktivitas industri jasa-jasa AS secara tak terduga meningkat pada November, mendorong spekulasi The Fed yang menaikkan suku bunga lebih besar jika diproyeksikan baru-baru ini.
Saat ini, pelaku pasar memperkirakan naik 50 basis poin oleh The Fed pada minggu depan dan memproyeksikan suku bunga acuan sedikit naik lima persen pada Mei 2023.
“Pagi ini data neraca perdagangan China bulan November yang diekspektasikan terjadi penurunan aktivitas ekspor dan impornya juga memberikan sentimen negatif ke pasar,” ujar Ariston.
Ariston memperkirakan, rupiah hari ini berpotensi melemah ke Rp15.650 per dolar AS dengan potensi penguatan Rp15.580 per dolar AS.
Rupiah ditutup melemah 155 poin atau satu persen ke posisi Rp15.618 per dolar AS, Selasa (6/12/2022), daripada ketika penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.463 per dolar AS.(ant/tik/iss)