Jumat, 22 November 2024

Rupiah Awal Pekan Melemah, Tertekan Tren Penguatan Dolar

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - Lembaran mata uang Rupiah dan Dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta. Foto: Antara

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, pada Senin (11/7/2022) pagi, dibuka melemah di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) bank sentral Amerika Serikat (AS).

Rupiah pagi ini bergerak melemah empat poin atau 0,03 persen ke posisi Rp14.983 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.979 per dolar AS.

“Dolar AS dalam tren penguatannya di tengah pasar yang mempertimbangkan ekonomi AS menciptakan lebih banyak pekerjaan daripada ekspektasi di bulan Juli,” kata Faisyal analis Monex Investindo Futures dalam kajiannya yang dikutip Antara, Senin pagi.

Data tersebut memperkuat ekspektasi untuk kenaikan suku bunga lainnya sebesar 75 basis poin, pada pertemuan kebijakan Federal Reserve akhir bulan ini.

“Jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian atau Non Farm Payroll (NFP) tumbuh 372.000 pekerjaan pada bulan lalu,” ungkap departemen tenaga kerja AS pada Jumat (8/7/2022) lalu.

Angka tersebut lebih tinggi dari estimasi ekonom untuk pertumbuhan 268.000 pekerjaan jumlah tenaga kerja baru pada bulan lalu.

Ekspektasi pasar juga meningkat terhadap peluang kenaikan suku bunga The Fed, pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) 28 Juli 2022 mendatang. Pelaku pasar pun nampak memilih melakukan aksi beli dolar AS, yang memangkas minat terhadap aset-aset berisiko seperti bursa indeks.

Sebagai informasi Jumat (8/7/2022) lalu, rupiah ditutup menguat 23 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.979 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.002 per dolar AS. (ant/bil/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs