Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, pada Jumat (20/5/2022) pagi, menguat seiring kebijakan pemerintah yang membuka kembali keran ekspor minyak sawit mentah (CPO).
Rupiah pagi ini bergerak menguat 79 poin atau 0,54 persen ke posisi Rp14.640 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.719 per dolar AS.
Revandra Aritama Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) saat dihubungi Antara, Jumat pagi mengatakan, rupiah sendiri pada hari sebelumnya memang sempat menguat menyusul dibukanya kembali izin ekspor CPO.
“Seperti diketahui ekspor CPO mampu memberikan sumbangan devisa yang besar bagi Indonesia. Selain itu neraca perdagangan kuartal I 2022 Indonesia juga surplus. Ini juga memberikan sentimen positif untuk rupiah,” ujar Revandra.
Sebelumnya, Joko Widodo Presiden pada Kamis (20/5/2022) mengumumkan, pemerintah akan membuka ekspor minyak goreng mulai Senin (23/5/2022) mendatang, setelah sebelumnya melarang ekspor CPO dan produk turunannya.
Meski keran ekspor dibuka, pemerintah akan tetap mengawasi dan memantau dengan ketat, untuk memastikan pasokan minyak goreng tetap terpenuhi dengan harga terjangkau.
Kendati demikian, lanjut Revandra, sentimen terhadap sikap hawkish bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed), masih cukup kuat sehingga berpotensi memberi tekanan terhadap rupiah.
“Perubahan terhadap situasi ini bisa dipengaruhi oleh hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dijadwalkan pekan depan,” ujarnya.
Revandra memperkirakan, rupiah hari ini berpotensi bergerak ke kisaran Rp14.670 per dolar AS hingga Rp14.770 per dolar AS.
Pada Kamis lalu, rupiah ditutup melemah 44 poin atau 0,3 persen ke posisi Rp14.689 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.645 per dolar AS. (ant/bil/ipg)