Sabtu, 23 November 2024

Presiden RI: ASEAN Harus Tetap Jadi Lokomotif Stabilitas Perdamaian dan Kemakmuran

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Jokowi Presiden RI, Senin (5/9/2022), melakukan pertemuan bilateral dengan Ferdinand Romualdez Marcos Jr Presiden Filipina, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden RI mendorong kerja sama negara-negara kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN memainkan peran penting dalam mewujudkan perdamaian dunia.

Indonesia, kata Jokowi, ingin memastikan ASEAN terus menjadi lokomotif stabilitas perdamaian dan kemakmuran kawasan.

Menurutnya, ASEAN harus mampu mengatasi berbagai tantangan ke depan merujuk pada Piagam ASEAN.

Pernyataan itu disampaikan Presiden RI, Senin (5/9/2022), selepas melakukan pertemuan bilateral dengan Ferdinand Romualdez Marcos Jr Presiden Filipina, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

“Indonesia ingin memastikan ASEAN terus menjadi lokomotif stabilitas perdamaian dan kemakmuran kawasan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi menegaskan pentingnya implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pasific melalui kerja sama yang konkret dan inklusif.

Terkait hal tersebut, tahun depan Indonesia akan menggelar Indo-Pasific Infrastructure Forum.

Pada kesempatan itu, Jokowi Presiden mengapresiasi komitmen Filipina mendukung penuh keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.

Merespon apresiasi dari Jokowi, Ferdinand Romualdez Marcos Jr. Presiden Filipina menyebut Indonesia bukan cuma sebatas negara tetangga atau negara sahabat.

Lebih dari itu, Marcos Jr menyatakan Indonesia merupakan kerabat dekat Filipina.

Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Indonesia atas bantuan di bidang program infrastruktur serta membantu memainkan peran dalam kondisi geopolitik yang dinamis.

Sekadar informasi, hubungan bilateral RI-Filipina tercatat berlangsung dari tanggal 24 November 1949.

Nilai perdagangan kedua negara tahun 2021 senilai 9,5 miliar Dollar AS dengan rincian nilai ekspor 8,6 miliar Dollar AS, dan nilai impor 1,2 miliar Dollar AS.

Dengan begitu, neraca perdagangan Indonesia surplus di level 7,3 miliar Dollar AS.

Berdasarkan pendataan Biro Imigrasi Filipina, per Juli 2020, jumlah Warga Negara Indonesia yang menetap di Filipina mencapai 4.408 jiwa.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs