PLN Jawa Timur Jamin Tak Ada Pemadaman Listrik Selama Nataru

Dalam rangka momen Natal dan Tahun Baru 2023, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur memastikan tidak akan ada pemadaman listrik terencana. Itu berlaku selama masa siaga Nataru, 19 Desember 2022 – 4 Januari 2023.

Meski sudah dimulai kemarin, kesiapan itu dipastikan lagi saat apel siaga kelistrikan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 yang digelar serentak nasional.

Lasiran General Manager PLN UID Jatim memastikan, pemeliharaan jaringan sudah dilakukan mulai jauh-jauh hari. Sejak masa siaga Nataru yang ditetapkan per kemarin, Senin (19/12/2022) hingga 4 Januari 2023 mendatang, tidak ada perbaikan terencana.

“Jadi kami sebelum siaga, kami lakukan preventif maintenance (pemeliharaan preventif) sebelumnya,” kata Lasiran usai apel di Kantor PLN UP3 Surabaya Selatan, Selasa (20/12/2022).

Kalu pun terjadi gangguan, sudah diantisipasi dengan menyiagakan personel selama 24 jam. Langkah pertama ditangani dahulu dengan manuver jaringan.

“Kami juga siapkan personel siaga. Jadi tiba-tiba ada gangguan, kami siap. Urutannya, pertama, tidak kita padamkan. Kita manuver, kedua kalau terpaksa, dikerjakan (pasukan) PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan). Ketiga jika terpaksa, baru (dipadamkan) agar dampaknya tidak meluas,” imbuhnya.

Total ada 1.388 personel siaga yang menjangkau seluruh wilayah PLN di Jawa Timur.

“Kami PLN Jatim menyambut Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023, kami nyatakan siap dari segi pembebanan, kedua dari sisi personel. Kami juga mendirikan banyak posko dan ketiga peralatan kami,” jelasnya.

Perhatian ekstra juga dilakukan khusus saat peringatan Natal. Sejumlah personel juga peralatan diterjunkan ke gereja-gereja besar seluruh Jawa Timur yang menggelar prosesi Natal.

“Pada posisi Natal, titik-titik tertentu, kami siaga di tempat perayaan Natal, di gereja besar Jatim, setiap kota kami siagakan personel dan peralatan. Kalau ada gangguan, kami pastikan tidak ada pemadaman,” paparnya lagi.

Berdasarkan data dan predikai, lanjut Lasiran, beban penggunaan listrik di Jawa Timur memang meningkat dibanding tahun 2021 lalu, sekitar 2-4%. Tapi pasokan dan cadangan daya yang ada, Lasiran mengklaim cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Beban sendiri saat ini lebih tinggi dibanding tahun lalu yaitu 6.200 MW, dari daya mampu kami 8.000. Meningkat karena tahun lalu Covid-19 belum banyak industri (buka) seperti tahun ini. Kami (juga) punya cadangan (daya) 2.300 MW. Apakah cukup, kami sangat cukup. Cadangan kami untuk melayani masyarakat Natal dan Tahun Baru. Tidak akan ada (over penggunaan), karena kita punya cadangan,” pungkasnya. (lta/iss)