Jumat, 22 November 2024

PGN Dorong Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Cadangan Gas untuk Wilayah Jabanusa

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Edi Armawiria General Manager PGN SOR III bersama Wahyudi Anas Komite BPH Migas dan Fatar Yani Abdurrahman Wakil Kepala SKK Migas saat berdiskusi di sela-sela acara Gas Expo 2022, Surabaya, Senin, (29/8/2022). Foto: Istimewa

Pemerintah terus berupaya mengoptimasi penemuan sumber cadangan gas baru guna meningkatkan pemanfaatan gas bumi nasional di era transisi energi, khususnya di wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa). Salah satunya, proyek Jambaran Tiung Biru yang dalam waktu dekat memungkinkan Jawa Timur (Jatim) memiliki surplus gas.

Dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (31/8/2022), PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina menyatakan siap meng-utilisasi potensi cadangan tersebut dengan integrasi infrasruktur gas bumi, sehingga bisa meningkatkan akses energi bagi seluruh masyarakat.

Edi Armawiria General Manager PGN SOR III menyatakan, bahwa integrasi gas bumi oleh PGN melalui inisiatif Subholding Gas dengan badan usaha lainnya, dilakukan pada infrastruktur pipa dan non pipa.

“Di Jawa, pipa gas sudah membentang di Jawa Bagian Barat dan Jawa Timur. Saat ini sedang berproses untuk menyambungan Jawa Tegah (Jateng) dengan Jawa Barat melalui pipa Semarang-Cirebon,” ujarnya saat paparan di Gas Expo 2022, Senin (29/8/2022).

Untuk diketahui, PGN SOR III melayani pemanfaatan gas bumi di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan infrastruktur pipa transmisi sepanjang 961 KM dan pipa distribusi sepanjang 2.947 KM. Sementara infrastruktur non pipa, untuk utilisasi Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquified Natural Gas (LNG).

Pengembangan infrastruktur non pipa dilakukan untuk mempercepat peningkatan pemanfaatan gas bumi, terutama untuk segmen retail seperti hotel, restoran, dan café. Sejumlah SPBG juga dioperasikan untuk menyediakan bahan bakar gas yang lebih hemat dan ramah lingkungan bagi transportasi, yakni SPBG Ngagel, SPBG Kaligawe, SPBG Mangkang, dan SPBG Penggaron.

PGN juga tengah mempercepat pengembangan jaringan gas rumah tangga dengan investasi mandiri, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga lebih kompetitif yang ditetapkan oleh BPH Migas, dibandingkan bahan bakar non subsidi. Di Jateng sampai Jatim, PGN mengelola pelanggan rumah tangga sebanyak 149.115 Sambungan Rumah (SR).

“Pada prinsipnya, PGN pun siap menyalurkan gas bumi serta mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memberi nilai tambah yang lebih banyak bagi kawasan industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pasokan gas bumi juga mencukup dalam jangka panjang, diantaranya dari pemasok di Selat Madura dan JTB,” jelas Edi.

Dalam upaya optimasi pemanfaatan gas, PGN tengah menggarap proyek regasifikasi refinery (Pemurnian,pengolahan atau penyulingan gas) milik Pertamina Group yakni pemenuhan gas untuk GRR Tuban yang terletak 55 km dari Pipa Gresik-Semarang. Volume kebutuhan gas ±227 BBTUD pada tahun 2027 dan 351 BBTUD pada tahun 2028 sampai dengan 2046.

Edi menegaskan bahwa jaringan infrastruktur PGN terintegrasi dari hulu hingga hilir yang menghubungkan pasokan dengan pelanggan gas bumi. Seluruh infrastruktur tersebut memiliki reliability yang baik. Sinergi dan kolaborasi di lingkup Pertamina Group juga digiatkan sebagai strategi jangka panjang Subholding Gas, dalam memperkuat pasokan gas bumi di masa depan.

Hingga saat ini, PGN telah beroperasi di 17 Provinsi yang meliputi 67 Kabupaten/Kota, di Indonesia dan akan terus membuka wilayah baru. Berbagai segmen pelanggan yang menikmati pasokan gas bumi, mulai dari pelanggan rumah tangga, SPBG, pelanggan skala kecil, komersial, industri, dan pembangkit listrik. (bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs