Jumat, 22 November 2024

Pertemuan Khusus Menteri-Menteri ASEAN Hasilkan Sejumlah Kesepakatan

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Menteri-menteri bidang ekonomi negara ASEAN foto bersama usai menlakukan pertemuan khusus di Jimbaran, Bali, 17-18 Mei 2022. Foto: Humas Kemendag

Pertemuan para menteri urusan ekonomi negara-negara ASEAN dalam forum ASEAN Economic Minister Special Meeting, 17-18 Mei 2022, di Jimbaran, Bali, menghasilkan kesepakatan untuk menumbuhkan perekonomian kawasan pascapandemi Covid-19.

Muhammad Lutfi Menteri Perdagangan (Mendag) RI mengatakan, 10 menteri ekonomi negara ASEAN yang hadir mengedepankan kesatuan pemahaman dalam setiap isu yang dibahas.

“Menteri ekonomi sepakat untuk memperlancar rantai pasokan antarnegara ASEAN, serta memastikan semakin terintegrasinya perekonomian ASEAN terhadap rantai pasok dunia,” ujar Lutfi lewat keterangan tertulis, Kamis (19/5/2022).

Dengan kerja sama yang kuat, Mendag RI optimistis perekonomian ASEAN akan meroket, bahkan lebih baik dari kondisi sebelum pandemi.

“Kami optimistis perekonomian ASEAN akan kembali ke kondisi sebelum pandemi, dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) diperkirakan mencapai 4,9 persen pada 2022 dan 5,2 persen pada 2023,” katanya.

Lebih lanjut, Lutfi bilang ASEAN harus siap dan waspada terhadap berbagai dinamika global yang bisa berkembang di masa depan.

Sebagai antisipasi, mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu mendorong percepatan implementasi ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF).

Selain itu, Mendag RI menyampaikan pentingnya implementasi persetujuan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) sebagai kontributor pemulihan ekonomi dari pandemi.

Kemudian, pertemuan itu juga memberi arahan terkait isu-isu perubahan iklim dan menjadi wujud upaya komitmen Paris Agreement Under the United Nations Framework Convention on Climate Change.

“Indonesia menekankan komitmennya untuk segera mengimplementasikan RCEP dan menyambut baik soliditas ASEAN dalam menghadapi berbagai isu regional dan global yang berkembang saat ini. Salah satunya, kebijakan terkait lingkungan yang dikeluarkan secara unilateral yang berpotensi menjadi hambatan perdagangan. Sehingga, ASEAN perlu mencari langkah kolektif supaya agenda terkait lingkungan dan ekonomi dapat berjalan secara berkesinambungan,” tegasnya.

Sementara itu,enanggapi keinginan Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk meningkatkan kerja sama dengan kawasan IndoPasifik, para Menteri Ekonomi ASEAN menyampaikan pentingnya sentralitas ASEAN dalam membangun arsitektur kawasan yang lebih luas.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs