Jumat, 22 November 2024

Penjual Seragam Sekolah Panen Keuntungan di Tahun Ajaran 2022-2023

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Penjualan seragam di Toko Teladan PGS, Selasa (19/7/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sekolah yang dilakukan secara daring dan luring selama dua tahun akibat pandemi, kini bertahap sudah kembali normal.

Memasuki tahun ajaran (TA) 2022-2023, para orang tua siswa seperti biasa melakukan perburuan seragam baru. Dampak memasuki tahun ajaran baru ini membuat para penjual seragam sekolah di Pusat Grosir Surabaya (PGS) panen keuntungan.

Sejak dua minggu terakhir sebelum sekolah tatap muka dimulai pada Senin (18/7/2022), lapak-lapak penjual seragam sekolah sudah ramai diserbu pembeli. Mereka rata-rata mencari seragam jenjang SD, SMP, dan SMA.

Seperti yang diceritakan Arman, pemilik toko Teladan di PGS. Sejak dua minggu yang lalu, para pegawainya harus melayani banyaknya permintaan pembeli. Bahkan kini, dirinya sudah mulai kehabisan stok barang.

“Alhamdulillah ini naik lima kali lipat. Hari biasanya 200 pieces. Mungkin karena musim tahun ajaran baru,” kata Arman yang ditemui suarasurabaya.net, Selasa (19/7/2022).

Arman mengaku, kondisi ini sesuai prediksi. Bahkan setiap hari selama dua mingu berturut-turut, omzet tokonya bisa mencapai Rp 100 juta.

“Saya beranggapan kalau pandemi itu pasti ada akhirnya. Jadi yakin saja,” imbuh Arman.

Padahal, dua tahun berturut-turut sebelumnya, penjualannya menurun lebih dari separuh. Tapi kini, sudah kembali normal.

“Stok kalau tahun ajaran baru gini rata-rata tiap nomor ada 2.500 pcs, ada 14 nomor dan selalu habis. Tapi pas pandemi, kita benar-benar seperti puasa,” kata Arman lagi.

Senada dengan Arman, Reni pegawai Toko Purnama Green Label di PGS juga mengalami peningkatan permintaan. Ini, di luar prediksi. Oleh karena itu stok barang justru sempat kurang karena tidak disediakan sebanyak biasanya.

“Dua minggu lalu sudah ramai. Tapi kita ngiranya masih pandemi, jadi persiapan barangnya kurang. Tapi, permintaannya banyak,” kata Reni.

Reni melanjutkan, kondisi itu karena berkaca pada 2020-2021, yang mana penjualan turun separuh lebih. Biasanya, selalu menyediakan stok seribu barang tiap nomor dari total 14 nomor seragam. Tapi tahun 2022 ini, stok sengaja dikurangi menjadi 50 persennya.

“Per nomor kita stok 400-500 an. Sementara permintaannya di atasnya ada 600 lebih. Tapi kita produksi terus jadi langsung nambah. Karena pas pandemi kemarin pengiriman ke luar pulau berhenti, sekarang jalan lagi,” imbuhnya.

Geliat pembeli, lanjut Reni, diperkirakan masih akan terlihat sampai seminggu ke depan.

“Kira-kira akan habis 300 atau 400 stok lagi. Karena sisa-sisa, yang belum sempat membeli seragam,” kata Reni.

Sementara terkait harga jual seragam mengalami kenaikan normal antara Rp 2 ribu sampai Rp 5 ribuan saja dari harga seragam dengan ukuran terkecil sekitar Rp 60 ribu.(lta/wld/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs